Selasa, 31 Mei 2011

Pasar Rakyat Tidak Boleh Ganggu Ketertiban Pedagang Diminta Utamakan Kebersihan

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Pasar dan Kebersihan (Dispankeb) Kota Palangka Raya, Manuel Notanubun, mengimbau, agar keberadaan pasar rakyat jangan sampai menggangu ketertiban.
“Keberadaan pasar rakyat tidak boleh menggangu pengguna jalan, pemilik toko, dan kegiatan lain di sekitarnya. Kami (Dispankeb,Red) hanya mengatur agar kegiatan berjalan lancar dan tertib,” katanya saat dibincangi wartawan di ruang kerjanya, Senin (31/5).

Dia menyebutkan, pengurus kelompok pasar rakyat agar bisa berkoordinasi dengan warga setempat. Terutama dengan pengurus lingkungan seperti RT/RW. Sehingga keberadaan pasar bisa diterima masyarakat dan telah mendapatkan izin RT/RW.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Palangka Raya ini, menyatakan, pihaknya hingga sekarang belum pernah melakukan pemungutan apapun terhadap para pedagang pasar rakyat.
“Kami hanya mengakomodir keinginan pedagang mendirikan pasar rakyat. Tetapi, tidak pernah kami melakukan pemungutan apapun yang penting pedagang wajib memelihara kebersihan,”katanya.
Menyinggung Jumat bersih, di menyebutkan, kegiatan itu program tim adipura. Untuk itulah dia meminta kepada RT/RW untuk mengajak warganya masing-masing melaksanakan kegiatan gotong royong.
“Tujuan utamanya adalah agar menggugah kesadaran masyarakat dalam memelihara kebersihan dan hal ini akan terus digalakan sampai warga benar-benar sadar arti penting hidup bersih dan sehat,”katanya

Menurutnya, kesadaran untuk hidup bersih dan sehat harus datang dari dalam diri seseorang sehingga kebersihan kota ini dapat terjaga, tidak hanya saat meraih piala Adipura saja.
(rya/jun)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: Mei 2011

Waspadai Demam Berdarah

PALANGKA RAYA – Cuaca yang kian tidak menentu dan ekstrem beberapa pekan terakhir ini, sangat berpotensi terjadi penyeberan nyamuk demam berdarah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya, Sudarmini mengimbau, masyarakat selalu waspada terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) tersebut.
Untuk mengindari penyakit ini, kata dia, masyarakat diminta menjaga kebersihan lingkungan. Upaya lainnya yakni melakukan pemberantasan jentik nyamuk dengan gerakan 3 M Plus yakni mengubur, menguras dan menutup plus hindari gigitan nyamuk.
“Dari Januari sampai saat ini belum ada terjadi kasus DBD. Namun yang ada hanya kecurigaan atau indikasi saja,” ungkapnya kepada wartawan di Aula Setda Kota Palangka Raya, Selasa (31/5).

Berdasarkan hasil laporan dari rumah sakit maupun masyarakat, Dinkes melakukan edukasi dan monitoring sampai ke rumah sakit, kemudian dilakukan pengecekan darah. Kemunculan indikasi itu tidak bisa digolongkan menjadi kasus.
Berdasarkan hasil data yang diterima, jumlah penderita penyakit ini yang dicurigai ada sekitar enam orang. Namun, untuk yang positif terjangkit DBD, hingga kini masih belum ditemukan satupun. Jika nantinya ditemukan telah positif terjangkit, maka pihaknya akan langsung melakukan tindaklajut dengan fogging.
“Sejauh ini, kami hanya memberikan edukasi saja, serta melakukan pemeriksaan di wilayah tersebut apakah ada jentik dan sebagainya,” ungkap Sudarmini. Sementara itu, untuk pencegahannya, pihaknya telah memprogramkan untuk penggunaan bubuk abatesasi Selain itu, nanti juga ada program yang khusus serta melakukan penyuluhan langsung kepada masyarakat.
(rya/jun)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: Mei 2011

Anggota DPRD Kutai Kartenagera Puji Palangka Raya

PALANGKA RAYA – Penasaran dengan keberadaan kota Palangka Raya yang diwacanakan sebagai calon ibu kota Negara, membuat sejumlah anggota DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, tertarik melakukan kunjungan kerja ke Kota Cantik ini.
“Meskipun PAD hanya sekitar Rp 500 miliaran, namun bisa membangun kota sebagus dan secantik ini. Pantas saja Kota Palangka Raya diwacanakan menjadi ibukota RI, kami sangat mendukung,”jelas Ketua Tim Kunker DPRD Kutai Kartanegara, Sukardi, kepada wartawan usai disambut Sekda Kota Palangka Raya Ir Sanijan CES, di Aula Peteng Keruhei I, Selasa (31/5).

Menurutnya, saat ini APBD Kabupaten Kutai Kartanegara 2011 mencapai Rp 4,7 triliun. APBD paling banyak berasal dari pertambangan dan hasil sumber daya alam (SDM) lainnya.
Seperti diketahui, Kutai Kartanegara terkenal akan hasil tambangnya. Sedangkan, APBD Rp4,7 triliun. Fakta ini mencatat kabupaten ini berada pada rangking pertama kabupaten terkaya di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, anggota DPRD Kutai lainnya, Masdonal, menyampaikan, pihaknya selain tertarik dengan pembangunan di Kota Palangka Raya juga tertarik akan politiknya.
Selain itu, ia juga mengaku sangat menikmati ketika sesampainya di Kota Cantik karena bebas dari kemacetan.
“Selain kunker, kita juga ingin mempelajari politik serta pembangunan Kota Cantik ini. Serta berbagai program seperti bidang pendidikan, bidang kesehatan dan sosial kemasyarakatan. Khususnya program pemberdayaan masyarakat miskin serta program gratis lainnya,”terangnya.
Sementara Sekda Kota Palangka Raya, Ir Sanijan Tombak CES, menaruh apresiasi yang tinggi dan merasa terhormat bisa menerima kadatangan rombongan tersebut.
Dalam kesempatan itu, ia beserta sejumlah pimpinan SKPD Kota Palangka Raya, memaparkan berbagai program serta pola sinkronisasi kegiatan, baik dengan Pemprov Kalteng maupun Pemerintah Pusat.
“Melalui studi banding ini, kami menginginkan nantinya bisa berdampak positif dengan jalinan kerjasama maupun silahturahmi dengan Kabupaten Kutai Kartanegara,” ujarnya yang saat itu didampingi anggota DPRD Kota Palangka Raya dari Komisi III, Elsanto Harinatalno dan Subandi.
Menurutnya, Pemko Palangka Raya berusaha selalu mengedepankan kepentingan serta pelayanan semaksimal mungkin kepada masyarakat. Selain itu, pemerataan program baik daerah perkotaan maupun di daerah terpencil.
(rya/jun)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: Mei 2011

Senin, 30 Mei 2011

Pemeliharaan PJU Tanggungjawab Pemkab

PULANG PISAU - Padamnya lampu penerangan jalan umum (PJU) di ruas jalan protokol Kota Pulang Pisau (Pulpis) mendapat tanggapan Kepala Ranting PLN Pulpis, Tugimo ST. Dia mengaku, dalam operasional PJU, pihaknya menyalurkan pasokan listrik. Sedangkan untuk pemeliharaan merupakan tanggungjawab pemerintah kabupaten melalui instansi terkait.
“Pada intinya PLN hanya memberikan pasokan aliran listrik. Sementara untuk perawatan dan pemeliharaannya diserahkan kepada pemerintah kabupaten melalui SKPD terkait yang menanganinya,” kata Tugimo, Sabtu (28/5) akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan, untuk PJU yang tidak menyala diantaranya di ruas Jalan Tingang Menteng dan Jalan Pemda, Tugimo menyarankan agar SKPD yang ditunjuk oleh pemerintah kabupaten itu bisa melakukan pengecekan di lapangan.
Untuk itu harus dicari tahu apa yang menjadi kendala tidak menyalanya PJU di beberapa titik ruas jalan itu. Untuk mengetahui kerusakan apa yang menjadi penyebabnya sehingga sampai saat ini masih belum berfungsi dengan baik perlu dilakukan pemeriksaan dan pengecekan.
Diakui Tugimo, pemerintah kabupaten terus membayar rekening listrik PJU tersebut. Namun pembayaran rekening tersebut merupakan memang menjadi kewajiban. “Pemeliharaan dan perbaikan PJU dilakukan oleh SKPD yang ditunjuk, karena pada dasarnya kami hanya menyalurkan pasokan listrik saja. Sampai kapan kendala dan kerusakan dari PJU ini bisa diatasi oleh SKPD terkait,” ujar Tugimo.
Ketua DPRD Kabupaten Pulang Pisau, Ir Abdurrahman Amur MM meminta kepada pemerintah kabupaten untuk memperhatikan masalah PJU yang tidak berfungsi sesuai dengan kegunaannya itu. Beberapa titik ruas jalan, kata dia, sampai saat ini masih gelap gulita, hal itu berbanding terbalik dari keadaan sebuah kota.
Menurut dia, jantung kota, harus terang sehingga memberi kenyamanan bagi warga dan pengendara. “Kalau jalan protokol dalam keadaan gelap tanpa PJU dikhawatirkan rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas,” ucap dia.
Selain itu, pria yang kerap disapa Engko ini juga menilai, minimnya lampu penerangan jalan tersebut dapat memancing terjadinya tindak kriminal dan memudahkan bagi para pelaku pencurian.
Untuk itu, dirinya berharap masalah ini dapat menjadi perhatian bagi pemerintah kabupaten, karena sudah sering masyarakat mengeluhkan tidak berfungsinya PJU dibeberapa titik ruas jalan protokol.
(was/art)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: Mei 2011

RSUD dan Sejumlah Puskesmas Kotor

KUALA KURUN - Kebersihan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) serta seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) mendapat sorotan tajam dari Bupati Gunung Mas (Gumas) Hambit Bintih.
Menurut orang nomor satu di Gumas itu, sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat, RSUD serta puskesmas yang ada di Kabupaten Gunung Mas harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam menerapkan pola sehat, serta menjaga kebersihan.
Hambit mengaku, RSUD Kuala Kurun dan sejumlah puskesmas di wilayah Gumas masih ada yang belum memberi contoh yang baik kepada masyarakat dengan menerapkan bagaimana berperilaku sehat dan bersih. Hal itu disampaikan Hambit ketika membuka acara Rapat Konsultasi Teknis Jajaran Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Jaringan se-Kabupaten Gumas di Kuala Kurun, Jumat lalu.

Bupati mengatakan, dalam kunjungannya beberapa kali ke kecamatan ada sejumlah Puskesmas yang masih kurang bersih. Dimana halaman puskesmas tersebut ditumbuhi rumput yang panjang, WC yang mengeluarkan bau tidak sedap, dan alas tidur pasien rawat inap yang tidak diganti berhari-hari.
“Bagaimana bisa menarik minat masyarakat datang berobat ke puskesmas dan rumah sakit, kalau dari halamannya saja tidak bersih. WC-nya mengeluarkan bau dan alas tempat tidur pasien rawat inap tidak diganti berhari-hari. Bukannya sehat yang didapat, malah tambah sakit pasiennya,” tegas Hambit.
Usai pembukaan acara rapat konsultasi dan teknis, kepada sejumlah wartawan bupati mengungkapkan, dalam waktu dekat dirinya akan mengeluarkan instruksi tentang program Sabtu Bersih yang dikhususkan bagi jajaran di lingkungan lingkungan kesehatan.
“Saya tidak ingin ada puskesmas yang tidak bersih. Bagaimana orang berobat, kalau di Puskesmas atau rumah sakit tidak memberikan contoh pelayanan yang baik, mulai dari kebersihan lingkungan,” tegas bupati lagi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gumas, Waja J Dulin menilai, apa yang disampaikan bupati itu merupakan sesuatu hal yang wajar. Karena memang faktanya ada puskesmas yang masuk dalam golongan kurang bersih.
“Saya tahu persis ada 3-4 puskesmas yang lupa dengan kebersihan, sehingga membuat orang tidak nyaman pergi berobat ke puskesmas tersebut,” jelas Waja.
Waja mengungkapkan, dari informasi yang ia terima dari puskesmas tersebut, terjadi pembiaran lantaran faktor keterlambatan dana operasional turun. “Mestinya walaupun dana operasiol belum turun, kalau ada inisatif tidak harus membiarkan lingkungan tidak bersih,” imbuhnya.
Kepada puskesmas yang dianggap kurang bersih itu, pihaknya akan memberikan teguran tertulis yang akan dikirim dalam waktu dekat ini. “Setelah rapat konsultasi ini saya akan memanggil penanggung jawab puskesmas yang bersangkutan,” ujar Waja.

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: Mei 2011

Datangkan Pengrajin dari Luar

KASONGAN – Untuk memajukan kerajinan rotan di Kabupaten Katingan, banyak usaha yang dilakukan oleh Dinas Industri Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop). Demi meningkatkan keahlian para pengrajin, Disperindagkop tidak hanya mengirimkan mereka untuk mengikuti pelatihan di luar daerah. Namun juga membawa pengrajin dari Jawa untuk melatih pengrajin di Katingan.

“Ada beberapa pengrajin yang kami datangkan dari Pulau Jawa ke Katingan ini untuk membagikan ilmunya. Tujuan kami adalah dengan kehadiran pengrajin dari luar, akan ada banyak inovasi serta kreasi baru dari kerajinan Katingan baik berupa meubel dan hands craft tanpa mengabaikan ciri khas yang Katingan,” terang Kepala Disprindagkop Katingan, Punding Timbang saat dibincangi Kalteng Pos, Kamis (26/5) lalu.
Punding mengungkapkan, bahwa potensi Sumber Daya Alam (SDA) akan rotan di Katingan sangat melimpah. Itulah sebabnya ia melihat perlunya SDA ini dikelola dengan baik. Bukan hanya sekedar menjualnya sebagai bahan mentah, tetapi lebih dari itu yakni bahan mentah yang dibuat menjadi sebuah kerajinan yang bernilai ekonomis tinggi.
Punding juga menyampaikan bahwa para pengrajin yang di datangkan tersebut diberikan kebebasan untuk memilih domisilinya. Jika betah mereka bisa menetap menjadi pengrajin di Katingan. Namun jika tidak ingin menetap, mereka tentu bisa kembali ke daerahnya masing-masing.
Ditambahkannya, bahwa untuk memajukan UKM, Katingan selalu siap dalam mempromosikan kerajinannya dalam setiap kesempatan pameran produk industri dan dagang. Seperti pada kegiatan di Expo Kalteng tangga 19 hingga 22 Mei lalu. “Karena saya mau agar kerajinan di Katingan ini semakin dikenal, dan menjadi produk yang lebih berkualitas namun harganya lebih terjangkau dibanding daerah lain,” tandasnya.
Pria yang baru menjabat sebagai kadis ini juga mengatakan, bahwa dirinya sangat antusias dengan visi Bupati Katingan, Duel Rawing yakni menjadikan Katingan sebagai pusat kerajinan rotan di Indonesia. “Saya sangat tertarik dengan visi tersebut. Karena itu saya menyambut baik tawaran Bapak Bupati untuk bekerjasama dalam mengembangkan kerajinan rotan di Katingan ini dalam tugas saya sebagai kepala dinas,” bebernya.
(nik/arb)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: Mei 2011

Minggu, 29 Mei 2011

Sikap Pengprov PSSI Terus Menuai Kritik Desakan untuk Mengumpulkan Pengkab Se-Kalteng Semakin Kuat

PALANGKA RAYA – Sikap Ketua Pengprov PSSI Kalteng Suraria Nahan yang masuk dalam kelompok 78 yang memaksakan kehendak agar George Toisutta (GT) dan Arifin Panigoro (AP) masuk dalam daftar calon ketua umum (ketum), wakil ketua umum (waketum) dan exco PSSI, terus dipertanyakan sejumlah pihak.
Karena kengototan kelompok yang disebut-sebut telah membuat kongres PSSI 20 Mei lalu di Hotel Sultan Jakarta itu tak menghasilkan apa-apa,

bisa berdampak negatif terhadap pembinaan sepak bola tanah air. Padahal GT serta AP, dan juga Nurdin Halid maupun Nirwan Bakrie sudah dicoret FIFA dari daftar calon ketum PSSI. Namun kelompok 78 tetap ngotot agar GT dan AP harus masuk dalam daftar calon.
Setelah kecaman dari Ketua Pengkot PSSI Palangka Raya Rahmadi G Lentam SH serta sejumlah pengurusnya, sikap Suraria Nahan itu juga disayangkan M Yadi, pelatih berlisensi D yang pernah membawa tim sepak bola Seruyan meraih perunggu pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2010 lalu.
Pria kelahiran Sampit 27 Oktober 1976 itu, mempertanyakan ada apa sehingga kelompok 78 terus memaksakan kehendaknya agar dua dari empat calon yang digugurkan FIFA itu harus masuk dalam daftar calon ketum dan waketum PSSI. Yang disayangkan lagi, Pengprov PSSI Kalteng melalui ketua umumnya, Suraria Nahan justru masuk dalam kelompok itu. Bahkan keputusan untuk masuk dalam kelompok itu, tidak dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan pengurus maupun pengkab/pengkot PSSI se-Kalteng.
“Kita menyayangkan terhadap Pengprov PSSI Kalteng yang mendukung kelompok 78 yang jelas-jelas memaksakan calon ketum yang digugurkan FIFA. Hal ini sangat disayangkan, apalagi keputusan mendukung tidak dimusyawarahkan dengan pengcab (maksudnya pengkab PSSI) se-Kalteng. Mau dibawa kemana persepakbolaan Kalteng ini, kalau dukungan yang diberikan kepada salah satu calon ketum PSSI itu tidak disepakati dengan pengurus sepak bola yang di daerah,” kata Yadi yang juga masuk dalam pengurus Pengkab PSSI Seruyan sebagai pembina pemain usia muda itu.
Menurut Yadi yang masih aktif sebagai ketua PWI Seruyan itu, sikap Pengprov PSSI Kalteng beserta kelompok 78 bisa mengganggu sejumlah agenda sepak bola di tanah air. “Buktinya, sampai sekarang belum ada kejelasan kapan pra-PON sepak bola dilaksanakan. Begitu juga dengan jadwal-jadwal yang lainnya. Semuanya bisa terbengkelai, apabila masalah di PSSI belum juga tuntas,” kata Yadi seraya menambahkan hingga saat ini ada 4 pemain binaannya dari Seruyan masuk dalam tim sepak bola Kalteng yang disiapkan tampil di pra-PON.
“Kita meminta kepada ketua Pengprov PSSI Kalteng untuk tidak terbawa oleh kepentingan kelompok. Namun memikirkan kepentingan untuk kemajuan persepakbolaan tanah air. Pengprov juga segera rapat dengan pengcab. Hal ini agar tidak dianggap arogansi dalam mengambil suatu keputusan di tubuh PSSI Kalteng,” harapnya seraya mempertanyakan kinerja Pengprov PSSI Kalteng selama kepemimpinan Suraria Nahan. Mengingat hingga sekarang sejumlah agenda belum juga terlaksana, seperti halnya Gubernur Cup yang sudah dua tahun tak digelar.
(ens)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: Mei 2011

Akses Pasar Kahayan Mulai Diatur Dishub Pengelolaan Parkir Diserahkan ke Pihak Swasta

SEMAKIN dekatnya waktu pengoperasionalan Pasar Kahayan Juni mendatang, mendesak Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Palangka Raya, bergerak dan mengatur akses masuk dan kawasan perparkiran. Bangunan yang sudah mencapai tahap finishingnya ini, dipastikan mulai diresmikan bertepatan dengan HUT Kota Palangka Raya.

Berbagai persiapanpun telah dirintis. Mulai dari penempatan pedagang hingga pengisian blok, sudah diatur oleh Dinas Pasar dan Kebersihan (Dispankeb) Kota Palangka Raya. Nah, kini giliran Dishubkominfo Kota Palangka Raya yang unjuk menata dan mengatur akses hingga parkir di pasar milik pemerintah ini.
Kepala Dishubkominfo Kota Palangka Raya Drs Kristian Asi mengatakan, kini pihaknya melakukan survey sebagai tahap awal, setelah melakukan beberapa kali rapat koordinasi dengan instansi teknis.
“Guna mempermudah akses atau lalu lintas menuju dan meninggalkan Pasar Kahayan, maka perencanaan harus tepat. Selain itu, kita juga sekaligus menentukan lokasi atau area perparkirannya,” terangnya ketika meninjau lokasi Pasar Kahayan, Jumat (27/5).
Lebih lanjut disampaikannya, rencananya sebelum launching Pasar Modern Kahayan tersebut, terlebih dahulu dipersiapkan akses yang memudahkan masyarakat masuk. Sebab, seperti diketahui saat ini akses menuju ke Pasar Kahayan masih sangat sulit.
“Nantinya, kita merencanakan membongkar rombong-rombong yang ada di sekitar Pasar Kahayan. Tepatnya di tepi jalan keluar dan masuk. Rencananya, para pedagang kaki lima (PKL) yang ada akan dipindahkan atau dimasukan ke blok khusus yang telah disediakan oleh Dinas Pasar Kota Palangka Raya,” ujar pria yang tahun depan memasuki masa purna tugas ini.
Dia mengatakan, pengelolaan parkir akan diserahkan kepada pihak swasta. Tentunya dengan tarif yang telah ditetapkan oleh perda yakni tarif khusus. Yakni antara seribu rupiah untuk tarif kendaraan roda dua dan dua ribu rupiah untuk tarif kendaraan roda empat.
“Kami juga akan memberikan rompi khusus untuk para juru parkir, sehingga mudah dikenali oleh masyarakat,” kata Kristian.
Sementara itu Kabid Parkir Dishubkominfo Kota Palangka Raya, Drs Frank Welafubun, menambahkan, sejauh ini pihaknya sudah mempersiapkan lokasi parkir yang tepat. Sehingga nantinya tidak mengganggu jalan masuknya pengunjung ke lokasi.
Frank menyampaikan, belum dapat menentukan berapa jumlah juru parkir yang akan ditugaskan nantinya. “Nantinya kita akan koordinasikan dahulu dengan pengelolanya bagaimana. Sistem parkir Pasar Kahayan harus lebih baik dari pasar swasta lainnya yang memberikan kemudahan kepada pengunjungnya,” pungkasnya.
(jun)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: Mei 2011

Tingkatkan Kecintaan Terhadap Alquran .....Juara I FASI Mewakili Palangka Raya

PALANGKA RAYA – Wakil Walikota Palangka Raya, H Maryono SHi mengharapkan, agar kecintaan, pemahaman dan pengamalan anak-anak terhadap kitab suci Alquran selalu ditingkatkan.
“Melalui sentuhan kasih sayang, dan bimbingan orang tua anak-anak, agar para generasi Qurani di masa mendatang bisa lebih baik dan memiliki akhlak mulia, sesuai dengan ajaran dan tuntuanan agama,”terangnya pada penutupan Festival Anak Shaleh (FASI) VIII tingkat Kota Palangka Raya di Masjid Darussalam, Minggu (29/5).

Dalam ajang tersebut, TKA/TPA Hidayatul Insan, berhasil meraih sebagai juara umum, disusul TKA/TPA Darussalam I dan Darussalam II serta sejumlah juara lainnya.
Menurut maryono, bagi para pemenang agar tidak cepat merasa puas dengan hasil yang telah dicapainya. Sedangkan bagi yang kalah, agar tidak berkecil hati. Namun terus tingkatkan lebih giat lagi, agar pada saatnya nanti bisa meraih kesempatan menjadi yang terbaik.
“Kepada kalian yang telah menajdi juara saya ucapkan selamat. Namun jangan merasa puas dengan apa yang diraih. Karena kemenangan atau keberhasilan dalam suatu lomba bukan tujuan akhir,” ujarnya.
Dijelaskannya, yang lebih penting adalah kecintaan dan pemahaman anak, terhadap Al-Quran sebagai pedoman hidup dalam melaksanakan sariat agama.
Dia berpesan, bagi yang belum juara, agar tetap semangat. Sebab tidak ada kata-kata terlambat, untuk terus memperbaiki diri--menjadi yang lebih baik di masa mendatang.
“Atas nama pribadi dan pemerintah kota Palangka Raya, saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung terlaksananya FASI VIII tingkat kota Palangka Raya tahun 2011,” imbuhnya Sementara itu, ketua panitia FASI VIII Akhmad Supriadi SpdI Msi mengatakan, bagi yang meraih kemenangan sebagai juara 1, mewakili kota Palangka Raya lomba FASI tingkat Provinsi akhir Juni mendatang di Seruyan.
(*/uli/jun)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: Mei 2011

Stan Palangka Raya usung Hutan kota Pada Ajang City Expo di Banda Aceh

PALANGKA RAYA – Keikutsertaan Pemerintah Kota Palangka Raya pada rapat kerja nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) dan kegiatan City Expo 2011 yang diselengggarakan di Kota Banda Aceh 28 Mei – 1 Juni 2011, membuahkan hasil.
Hal ini menyusul adanya sokongan dan komitmen dari Bank Negara Indonesia (BNI) untuk membantu pelaksanaan pembangunan hutan Kota Palangka Raya.
“Dalam ajang Rakernis Apeksi 2011, selain mengangkat tema Pariwisata, juga diselipkan tema Hutan Kota. Hutan Kota saat ini menjadi trend dalam rangka penyediaan ruang terbuka hijau perkotaan,”terang Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kota Palangka Raya, Ir Januminro MSi, kepada Kaltengpos, Minggu (29/5).

Seperti diketahui, sebelum Bank BNI, mantan wapres Jusuf Kalla juga mendukung pembangunan hutan kota.
Menurutnya, Pemko Palangka Raya satu-satunya stan yang mengusung tema hutan kota dalam City Expo tersebut. Salah satu isinya yakni dengan memajang rencana desain hutan kota dan progress pelaksanaan secara lengkap dalam bentuk baliho, poster dan brosur.
Dalam diskusi panel Rakernis Apeksi, selain mengedepankan tema menggali potensi pariwisata untuk meningkatkan perekonomian daerah, juga diselipkan pembangunan hutan kota. Sebagai pembicara Vice President Director Bank BNI Felia Salim.
Dalam paparannya Felia Salim menguraikan berbagai upaya yang dilakukan oleh BNI dalam rangka mendukung pembangunan hutan kota, antara lain di kota Banda Aceh. Menurut Felia Salim, BNI setiap tahun menyediakan dana dua sampai empat persen dari laba bersih untuk mendukung Corporate Social Resposibility (CSR), di mana kegiatannya antara lain untuk mendukung pelaksanaan pembangunan hutan kota di beberapa tempat.
Rakernis selain dihadiri Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia SSos MSi selaku Ketua Apeksi Regional Kalimantan, hadir pula beberapa kepala SKPD di lingkungan Pemko Palangka Raya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan komitmen Pemko untuk menyediakan ruang terbuka hijau dalam bentuk hutan kota, dengan ciri khas hutan rawa gambut dengan cakupan terluas di Indonesia.
Saat pertemuan singkat tersebut, Felia Salim memberikan apresiasi atas komitmen Pemko Palangka Raya dalam menyediakan ruang terbuka hijau dalam bentuk hutan kota.
“Dia berjanji akan melihat dan menyatakan kesediaan untuk berperan serta dalam pelaksanaan pembangunannya,”terangnya.
Untuk mewujudkan dukungan tersebut, Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia langsung meminta Dishutbun untuk membuat surat resmi. Selain itu, meminta agar kelengkapan dokumen perencanaan segera disampaikan kepada BNI, seperti Master Plan dan rencana induk hutan kota sebagai dasar untuk menjalin kerjasama dalam pembangunanya.
(rya/jun)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: Mei 2011

Rabu, 04 Mei 2011

Universitas Palangka Raya

Universitas Palangka Raya disingkat UNPAR adalah suatu perguruan tinggi negeri pertama dan tertua di Kalimantan Tengah terdiri dari 5 (lima) fakultas, yaitu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ekonomi, Pertanian, Teknik, dan Hukum (dalam waktu dekat akan dibentuk 2 fakultas baru yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dan Fakultas Kedokteran). Rektor sejak tahun 2005 adalah Drs. Henry Singarasa, M.S..

Sejarah
Awal pembentukan Universitas Palangka Raya dilakukan pada tahun 1962 oleh Panitia Persiapan Pembentukan Universitas di Kalimantan Tengah yang mendapat dukungan formal dari Pemerintah Daerah kalimantan Tengah dengan nama Universitas Palangka Raya yang diresmikan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan (PTIP) yaitu Bapak Prof.Dr.Ir.Tojib Hadiwijaya berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 141 Tanggal 10 November 1963 dengan 3 (tiga) fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kehutanan. Pada saat yang bersamaan berdiri pula IKIP Bandung Cabang Palangka Raya dengan 2 (dua) fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dan Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIS). Pada tanggal 24 Juli 1969, IKIP Bandung Cabang Palangka Raya tersebut diintergrasi ke dalam Universitas Palangka Raya.

Dalam perjalanan selanjutnya, Fakultas Pertanian dan fakultas Kehutanan yang waktu itu ditempatkan di Kuala Kapuas, hanya dapat berjalan kurang lebih 1 (satu) tahun. Pada tahun 1973, FKIS dirubah namanya menjadi Fakultas Keguruan. Oleh karena itu, sampai dengan tahun 1981 Universitas Palangka Raya hanya memiliki 3 (tiga) fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakultas Keguruan.
Menyadari kebutuhan akan tenaga-tenaga terampil di bidang pertanian dan kehutanan di Kalimantan Tengah, maka pada tahun 1981 Universitas Palangka Raya membuka fakultas baru yaitu Fakultas Non-Gelar Teknologi yang menyelenggarakan program pendidikan pada jenjang Diploma 3 (D-3). Pada Tahun 1982, berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 67/1982 tanggal 7 September 1982, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakultas Keguruan digabung menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) hingga sekarang. Sementara itu pada tahun 1991, Fakultas Pertanian secara resmi berdiri menggantikan Fakultas Non-Gelar Teknologi sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0312/0/1991 tanggal 6 Juni 1991.
Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 2000 berdiri Fakultas Teknik dan pada tahun 2003 menyusul pula Fakultas Hukum. Dengan demikian, sampai tahun 2010 Universitas Palangka Raya telah memiliki 5 (lima) fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, dan Fakultas Hukum.

Rektor
Nama-nama pemimpin Universitas Palangka Raya sejak 1963 sampai sekarang adalah:

Tjilik Riwut (1963-1967)
Ir. Reynout Silvanus (1967-1980)
KMA.M.Usop (1980-1988)
Prof.Dr.Ir. Amris Makmur (1988-1994)
Prof.Dr.Ir.H. Ali Hasymi, M.S.,M.A. (1994-2002)
Drs. Napa J. Awat (2001-2005)
Drs. Henry Singarasa, M.S. (2005-Sekarang

Fakultas dan program studi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Pendidikan Bahasa dan Seni
S1 Pendidikan Bahasa Inggris
S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Pendidikan MIPA
S1 Pendidikan Matematika
S1 Pendidikan Kimia
S1 Pendidikan Biologi
S1 Pendidikan Fisika
S1 Pendidikan Teknik Mesin
Pendidikan IPS
S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
S1 Pendidikan Ekonomi
Ilmu Pendidikan
S1 Pendidikan Luar Sekolah
S1 Bimbingan dan Konseling
S1 Teknologi Pendidikan
S1 Administrasi Pendidikan
S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
S1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas Ekonomi (FE)
S1 Ekonomi Pembangunan
S1 Manajemen
S1 Akuntansi
S1 Sosiologi
S1 Administrasi Negara
S1 Ilmu Pemerintahan
Fakultas Pertanian (FP)
S1 Agroteknologi
S1 Agribisnis
S1 Kehutanan
S1 Manajemen Sumberdaya Parairan
S1 Budidaya Perairan
S1 Teknologi Hasil Perikanan
S1 Ilmu Ternak
Fakultas Teknik (FT)
S1 Teknik Sipil
S1 Teknik Arsitektur
S1 Teknik Informatika
S1 Teknik Pertambangan
Fakultas Hukum (FH)
S1 Ilmu Hukum
Program Studi
S1 Pendidikan Dokter

Program pasca sarjana

Manajemen
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Pendidikan Bahasa Inggris
Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan Kimia
Pendidikan Biologi

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: Mei 2011

Geografis Kota Palangka Raya

Kota Palangka Raya secara geografis terletak pada 113˚30`- 114˚07` Bujur Timur dan 1˚35`- 2˚24` Lintang Selatan, dengan luas wilayah 2.678,51 Km2 (267.851 Ha) dengan topografi terdiri dari tanah datar dan berbukit dengan kemiringan kurang dari 40%. Secara administrasi Kota Palangka Raya berbatasan dengan:
Sebelah Utara : Dengan Kabupaten Gunung Mas
Sebelah Timur : Dengan Kabupaten Pulang Pisau
Sebelah Selatan : Dengan Kabupaten Pulang Pisau
Sebelah Barat : Dengan Kabupaten Katingan

Wilayah Kota Palangka Raya terdiri dari 5 (lima) Kecamatan yaitu Kecamatan Pahandut, Kecamatan Sabangau, Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Rakumpit dengan luas masing-masing 117,25 Km2, 583,50 Km2, 352,62 Km2, 572,00 Km2 dan 1.053,14 Km2.

Luas Wilayah Menurut Penggunaannya
Kawasan Hutan : 2.485,75 Km2
Tanah Pertanian : 12,65 Km2
Perkampungan : 45,54 Km2
Perkebunan 22,30 Km2
Sungai dan Danau : 42,86 Km2
Lain-lain : 69,41 Km2

Sumber: Kota Palangka Raya Dalam Angka 2009

Geologi

Formasi geologi yang ada di wilayah Kota Palangka Raya tersusun atas formasi Aluvium (Qa) (tersusun dari bahan-bahan liat kaolinit dan debu bersisipan pasir, gambut, kerakal dan bongkahan lepas, merupakan endapan sungai dan rawa) dan formasi Batuan Api (Trv) (tersusun dari batuan breksi gunung api berwarna kelabu kehijauan dengan komponennya terdiri dari andesit, basalt dan rijang. Selain kedua formasi tersebut, wilayah Kota Palangka Raya juga termasuk ke dalam formasi Dahor (TQd) (tersusun atas sebagian besar pasir kuarsa dengan dasar lempung, pada beberapa tempat terdapat sisipan konglomerat yang komponennya berupa batuan malihan, granit dan lempung).

Iklim

Curah hujan tahunan di wilayah Kota Palangka Raya selama 10 tahun terakhir (1997-2006) berkisar dari 1.840—3.117 mm dengan rata-rata sebesar 2.490 mm. Kelembaban udara berkisar antara 75—89% dengan kelembaban rata-rata tahunan sebesar 83,08%. Temperatur rata-rata adalah 26,880 C, minimum 22,930 C dan maksimum 32,520 C.

Tanah

Tanah—tanah yang terdapat di wilayah Kota Palangka Raya dibedakan atas tanah mineral dan tanah gambut (Histosols). Berdasarkan taksonomi tanah (soil survey staff, 1998) tanah–tanah tersebut dibedakan menjadi 5 (lima) ordo yaitu histosol, inceptosol, entisol, spodosol dan ultisol.

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: Mei 2011

Bukit Tangkiling Menyimpan Batu Pengapit Dosa

Menyusuri daerah perbukitan di kawasan Kotamadya Palangkaraya, tidak lengkap rasanya bila belum mendaki bukit yang satu ini, Bukit Tangkiling. Letaknya jauh dari pusat kota, persisnya Jl Tjilik Riwut Km 32 arah luar kota. Dari segenap penjuru memandang, nampak bukit yang rimbun ditumbuhi pepohonan.

Untuk memasuki areal kaki bukit, dari Kelurahan Banturung harus menempuh jarak 1600 m lagi. Jangan dibayangkan kesulitan medan yang harus dilintasi menuju kaki bukit, karena bukan lagi jalan setapak, tapi jalan beraspal yang sesekali tergenang air bila hujan turun lebat. Kesulitan, baru terasa setelah berada di punggung bukit, jalan menanjak dan terjal terhampar di depan mata.

Bukit Tangkiling yang tingginya kurang lebih 500 m , dipercaya menyimpan berjuta legenda dan kekuatan magis. Berdiri kokoh, menjulang langit di perbatasan Kelurahan Banturung-Tangkiling Kecamatan Bukit Batu, Palangkaraya. Perlu waktu kurang lebih 40 menit untuk mencapai puncaknya.

Batu Kapit Dosa
Konon, dahulu, daerah sekitarnya berupa sungai, seluas mata memandang, yang tampak air semata. Mirip cerita si Malin Kundang, sang anak durhaka, Tangkiling pun, dikutuk karena kedurhakaannya. Berubahlah sungai tempatnya berlayar menjadi daratan dan perbukitan. Sedang perahu dan seluruh barang bawaannya, berubah menjadi batu-batuan yang besarnya sebesar rumah-rumahan.

Tangkiling sendiri, karena dosa-dosa yang disandangnya, harus rela terjepit diantara biliknya, sekarang dikenal dengan batu pengapit dosa. Memang, batu kapit dosa, dipercaya, berasal dari bilik Tangkiling yang turut diterbangkan angin dan kemudian berubah membatu seperti benda lainnya.

"Bila orang bersangkutan ada dosa, maka tidak bisa melewati antara dua batu itu, terjepit," ungkap Nyai Handang-sebut saja begitu namanya- seorang penduduk Kelurahan Tangkiling yang kerap mendaki bukit bersama keluarganya. Dia mengaku, apa yang barusan dipaparkannya, berdasar kepercayaan yang mereka terima turun temurun.
Dulu pun, menurutnya, ada semacam upacara penghormatan atau ritual yang dilakukan dekat batu itu, fungsinya meminta pengampunan atas dosa yang telah dilakukan. Sesaji turut dihadirkan, terhampar bermacam kue tradisional dan kemenyan yang menyengat hidung.
"Kita baca doa sesuai agama kepercayaan yang kita anut," imbuhnya.
Apakah sudah ada yang terjepit disana? Sambil tertawa, dikatakannya, sepengetahuan dia, memang belum pernah terjadi, kecuali karma yang menimpa Tangkiling, hingga terjepit diantara dua batu itu.

"Mungkin, karena zamannya sudah berubah, kekuatan itu tidak pernah dinampakkan lagi," tukasnya. Meski begitu, menurutnya, kepercayaan akan kekuatan magis batu itu, masih beredar dan dipercaya masyarakat. Nyatanya, beberapa kecelakaan, pernah terjadi di seputar bukit Tangkiling.

Mengenai kepercayaan ini, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi kalteng Drs H Nawawi Mahmuda, menilai, itu hanyalah fenomena atau peristiwa alam belaka. Dan, tidak ada keterkaitannya dengan kekuatan magis atau supranatural. "Artinya memang murni fenomena alam, tidak ada kaitannya dengan kekuatan magis atau supranatural," tegasnya.
Kepercayaan ini dibuktikan sekelompok pelajar dari sebuah SMU di Palangkaraya. Mereka menghabiskan akhir pekannya mendaki bukit, mau tidak mau, mereka harus memiringkan tubuhnya agar tidak terjepit di antara dua batu itu. Hasilnya? Mereka sampai ke puncak dan kembali lagi dengan selamat.
Dilihat dari jarak antara kedua batu yang berkisar 15 sentimeteran, terletak di punggung bukit, memang agak sulit untuk melewatinya, harus memiringkan tubuh. Di bawah batu sendiri, ternyata ada rongga atau ruang kosong, sehingga bila kita melangkah diatasnya, terasa ada suara langkah, bergema.
Kiri kanan, jalan yang dilewati, bukanlah dataran, tapi jurang yang menganga cukup dalam. Jadi, kehati-hatian adalah modal yang harus dimiliki.
"Kalau menengok ke bawah, hati rasanya rawan," imbuh Aisyah yang memiliki warung teh di Pelabuhan Tangkiling.

Sedang Juhran mantan pegawai Komunikasi Radio di Kelurahan Banturung, menuturkan, di Bukit Tangkiling terdapat bermacam-macam batu, batu pengapit dosa hanyalah salah satunya. Disebutnya pula, batu banama, batu cincin dan batu kawah yang terletak di puncak bukit.
Batu kawah, dipercaya sebagai jelmaan perahu Tangkiling yang karam, kemudian membatu. Batu kawah, oleh masyarakat sekitar dikenal pula dengan sebutan batu rinjing, karena bentuknya yang menyerupai rinjing atau wajan.
"Waktu masih bertugas, saya tiap hari naik bukit. Karena di atas bukitlah tempat paling efektif menyampaikan dan menerima informasi, suaranya terdengar lebih jelas," paparnya.

Kelabang Raksasa
Kepercayaan masyarakat lagi, menurut penuturan Aisyah, di sekitar batu kapit dosa, bermukim seekor kelabang raksasa, berukuran sebesar batang pohon kelapa.
"Bahkan, selain batu kapit dosa, disana ada juga halilipan (kelabang-red) sebesar batang nyiur (kelapa-red)," ujarnya yang berasal dari hulu Sungai Barito ini. Namun, sama halnya dengan batu kapit dosa, kelabang raksasa ini tidak pernah lagi menampakkan dirinya, raib seperti di telan bumi.

"Masa yang sudah berubah, membuat mereka tidak pernah lagi menampakkan diri," ungkapnya beralasan.
Persis seperti penuturan Nyai Handang, setiba kembali di base camp, dalam guyuran hujan lebat, sekelompok anak sekolahan tadi dikejutkan jeritan salah seorang temannya. Sontak, orang-orang yang berada di situ terkesiap, ternyata cowok ABG itu digigit kelabang sebesar jempol tangan. Memang, kelabang termasuk binatang merayap yang memiliki bisa (racun). Racunnya bisa menyebabkan badan meriang, berkepanjangan.

"Jangan-jangan, kelabang ini, cucunya kelabang raksasa yang pernah diceritakan itu, lepas dari jepitan batu pengapit dosa, eh, malah digigit cucunya kelabang raksasa," celetuk mereka bersahutan.
sumber : www.hamsi-aliblog.blogspot.com

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: Mei 2011
Template by : kendhin x-template.blogspot.com