Selasa, 19 Juli 2011

Siap Bertemu Pemegang Saham

Gubernur Mengaku Belum Mengetahui Rencana Penyerahan Aset PT BGJ
PALANGKA RAYA –Persoalan antara 124 perusahaan HPH penyetor dana PT Batang Garing Jaya (BGJ) dengan Direktur PT BGJ dan pemegang saham pribadi terus mencuat. Lebih-lebih belakangan ada niat dari pihak-pihak terkait, untuk menyerahkan seluruh aset PT BGJ kepada Pemprov Kalteng. Penyerahan aset PT BGJ itu terang saja mendapat somasi dari sejumlah HPH penyetor dana.
Perusahaan HPH ini mendesak agar para pemegang saham perorangan, dapat menyerahkan saham-saham perusahaan dimaksud secara legal formal. Hal ini sesuai Akta No.23 tanggal 12 Nopember 1988 yang dibuat oleh Notaris Melyo Unang Sawang dan Akta No.07 tanggal 18 Juni 2007 yang dibuat dihadapan Notaris Sri Agustini.
Menyikapi persoalan tersebut, Pemprov Kalteng sepertinya menyatakan kesiapannya untuk membuka diri. Apalagi jika pihak pemegang saham ingin bertemu dan beraudiensi dengan Pemprov Kalteng.
“Pada prinsipnya, kalau pemegang saham ingin bertemu, kita tentu akan siap,” kata Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang usai mengikuti sidang paripurna di DPRD Kalteng, Selasa (19/7) kemarin.
Mengenai polemik dan somasi yang terjadi pada PT BGJ, menurut Gubernur, hal itu merupakan kewenangan dari para pemegang saham. “Kita serahkan kepada mereka. Itu semua kewenangan perseroan terbatas, tentunya bukan menjadi kewenangan saya dan pak wagub,” katanya.
Disinggung mengenai rencana akuisisi atau rapat penyerahan aset yang bakal dilaksanakan, Rabu (20/7) ini, Gubernur mengaku belum menerima undangan dan belum mengetahui perihal tersebut.
Apalagi belakangan disebut-sebut ada dua undangan yang berbeda, dengan persoalan sama, namun pada tempat berbeda. Hal ini menimbulkan persepsi negatif terhadap Pemprov Kalteng, lantaran pengambilan aset terkesan seperti dipaksanakan. “Mengenai undangan yang ada dua, terus terang saya tidak tahu,” kata Teras.
Seperti diberitakan, protes terhadap rencana pengambil alihan aset PT Batang Garing Jaya (BGJ) Palangka Raya mencuat kepermukaan. Pasalnya, upaya ini dianggap oleh para pemegang saham menyalahi aturan lantaran terkesan dilakukan secara sepihak tanpa melibatkan konsorsium HPH yang telah menyetorkan dana untuk pembangunan gedung berlantai lima saja.
Jika sebelumnya ada sekitar empat orang yang melayangkan somasi, kali ini bertambah menjadi 8 orang yang melakukan hal serupa. Mereka adalah Direktur Utama PT Sarmiento Parakantja Timber Hunawan Widjayanto, Direktur Utama PT Sari Bumi Kusuma Jacub Husin, Direktur Utama PT Mentaya Kalang, dan Direktur Utama PT Austral Byna Johanny S Abdul Latief.
Hal ini dilakukan menyusul somasi yang disampaikan sebelumnya. Kuasa Hukum 8 perusahaan dari Kantor Advokat dan Konsultan Hukum Mustafa Chani dan Eko Takari Kristanti Dkk menyampaikan somasi ini untuk mengingatkan kembali. Maksudnya PT BGJ segera agar para pemegang saham perorangan menyerahkan saham-saham perusahaan dimaksud secara legal formal, sebagaimana dinyatakan dalam Akta No.23 tanggal 12 Nopember 1988 yang dibuat oleh Notaris Melyo Unang Sawang dan Akta No.07 tanggal 18 Juni 2007 yang dibuat dihadapan Notaris Sri Agustini.(ink/tur)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Proyek Gerhan Perlu Evaluasi

PALANGKA RAYA – Proyek Gerhan belakangan ini menimbulkan berbagai masalah. Selain tidak memberikan hasil optimal, proyek yang bersumber dari dana APBN itu terkesan mubazir. Pasalnya, sangat banyak tanaman dan bibit yang dilaksanakan pada program tersebut mati.
Belakangan, muncul tudingan terhada proyek Gerhan pada 2008-2010 di Kabupaten Gunung Mas. Kegiatan senilai kurang lebih Rp3,6 miliar di daerah itu terindikasi bermasalah. Wakil Gubernur Kalteng Achmad Diran dikonfirmasi, Selasa (19/7) kemarin mengatakan, kegiatan itu berasal dari dana DAK-DR yang ditangani oleh Kabupaten/Kota.
Belakangan muncul persoalan, lantaran adanya keterlambatan petunjuk pelaksanaan (juklak) kegiatan tersebut. Indikasi adanya kerugian Negara itu tentu perlu adanya penelitian dan evaluasi. Saat ini proyek Gerhan itu masih dalam evaluasi dari pihak-pihak terkait. “Kita belum bisa mengira-ngira mengenai hal itu, kita lihat dulu ya,” ujarnya singkat.
Sebelumnya, Bupati Gumas Hambit Bintih kepada Kalteng Pos usai mengikuti Rakordal pelaksanaan rencana pembangunan Triwulan II tahun anggaran 2011 di Kantor Bappeda Kalteng, Senin (18/7) mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya masalah indikasi penyimpangan proyek tersebut kepada proses hukum.
“Kita serahkan saja kepada hukum. Kalau memang ada penyelewengan, kita tentunya harus mengikuti aturan hukum. Apalagi ini masih sebatas indikasi, biasalah begitu,” katanya.
Apakah selaku kepala daerah dirinya ada melakukan koordinasi terkait tudingan tersebut, Hambit mengatakan, proyek tersebut setiap tahunnya ada audit BPK RI dan BPKP. Selain itu juga ada dilakukan proses pengecekan lapangan terhadap pelaksanaan proyek tersebut.
“Proyek ini kan berasal dari dana pusat, jadi silakan saja jika patut untuk diperiksa,” ujarnya. Adanya upaya saling lempar tanggung jawab oleh mantan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Gumas, menurut Hambit, perihal itu tentu harus ada pengecekan pada dokumen yang ada. Pasalnya, sebelum dilakukan pencairan, ada tim independen yang melakukan pemeriksaan, dan sebagainya. “Selaku pimpinan daerah kita harus taat pada hukum,” ujarnya.
Seperti, diberitakan sebelumnya, pada tahun anggaran 2008-2010 yang lalu, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) telah mendapatkan suntikan dana DAK-DR. Dana miliaran rupiah bersumber dari APBN itu dialokasikan untuk proyek multiyears, proyek reboisasi penghijauan berupa bibit karet, jelutung, mahoni, dan bibit meranti.
Belakangan proyek senilai kurang lebih Rp3,5 miliar itu terindikasi bermasalah. Proyek Gerhan di Desa Tajungan dan Desa Tumbang Marikoi terindikasi menimbulkan kerugian Negara. Pekerjaan penanaman bibit karet dan beberapa jenis lainnya di daerah itu ditemukan kejanggalan. Kontraktor pelaksana terlihat tidak profesional dalam melaksanaan pekerjaan proyek Gerhan tersebut.(ink/tur)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Berkat Dukungan Kabupaten/Kota

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang secara resmi memberikan apresiasi kepada 14 Kabupaten/Kota di Kalteng. Kabupaten/Kota ini telah berupaya maksimal dalam melakuklan pencegahan kebakaran hutan dan atau lahan di Kalteng.
Berkat kerjasama 14 Kabupaten/kota dan pihak-pihak terkait ini, maka dirinya akhirnya mendapat penghargaan dari Kementrian Kehutanan RI sebagai salah satu Gubernur Peduli Api.
“Terima kasih kepada 14 kabupaten/kota dan pihak-pihak terkait serta elemen masyarakat atas peran sertanya, terutama dalam ikut serta berpartispasi melakukan antisipasi kebakaran hutan dan atau lahan,” katanya.
Penghargaan yang diperoleh kata Teras, bukan atas usahanya sendiri tapi segenap elemen masyarakat dan instansi terkait di Kalteng. Hal ini tambah dia, sangat patut untuk terus dipertahankan, agar kedepan Kalteng benar-benar bebas dari bahaya asap akibat kebakaran hutan dan atau lahan.
Salah satu upaya memaksimalkan hal ini kedepan, pihaknya akan memaksimalkan dan mempertegas aturan-aturan yang ada serta tindakan konrktit lainnya. Semua ini sebagai salah salah satu langkah dalam memerangi kebakaran hutan dan atau lahan. Apabila dalam perjalanannya ditemukan ada perusahaan besar swasta yang kedepatan membakar hutan dan atau lahan, pihaknya tidak segan-segan untuk mengambil tindakan tegas.
“Tidak ada tawar menawar lagi, semuanya memang harus ditindak tegas. Apalagi itu dilakukan perusahaan besar swasta,” katanya. Sebagaimana diketahui, Menteri Kehutanan RI Zulkifli Hasan, secara khusus memberi apresiasi kepada tiga gubernur yang konsen mengurangi polusi asap dari daerahnya. Para kepala daerah itu masing-masing Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Gubernur Kalsel H Rudi Arifin, dan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang.
Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Teknis Bidang Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kehutanan di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta, Senin (18/7) malam. Para Gubernur ini diberikan penghargaan sebagai Gubernur Peduli Api.
Menurut Menhut RI, kebakaran hutan itu sebenarnya hal yang simple dan manusiawi. Kebakaran hutan dan lahan itu terjadi karena dibakar. Pasalnya, itu merupakan cara yang paling murah dan cepat untuk membersihkan hutan. Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang sangat peduli dengan lingkungan hidup, karena itu Pemerintah Pusat menilai dia telah berhasil menyelamatkan lingkungan dari bahaya kebakaran hutan dan lahan.(ink/tur)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Senin, 27 Juni 2011

Damkar Pilih Simulasi di Hotel Aquarius

PALANGKA RAYA – Pasukan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Palangka Raya membuat heboh. Masyarakat sempat menduga terjadi kebakaran di Hotel Aquarius, setelah terdengar bunyi alarm di hotel yang terletak di Jalan Imam Bonjol tersebut. Ternyata kehebohan ini hanya merupakan simulasi yang dilakukan oleh para karyawannya untuk berjaga-jaga bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam simulasi pemadam kebakaran dan evakuasi para penghuni itu, para karyawan Hotel Aquarius dibimbing oleh pihak UPT Pemadam Kebakaran Kota Palangka Raya.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kota Palangka Raya, Wawan Berlison, mengatakan simulasi itu dilaksanakan atas permintaan memberi apresiasi kepada manajemen Hotel Aquarius yang begitu peduli terhadap keselamatan dan kenyamanan penghuni dan pengunjung.
“Kami dengan senang hati membagi ilmu mengenai fire safety management ke managemen Jotel Aquarius,” kata Wawan.
Ia berharap melalui pelatihan tersebut diharapkan para karyawan Hotel Aquarius lebih cekatan menghadapi musibah yang terjadi tiba-tiba. Apalagi musibah tidak pernah terduga kapan datangnya.
Wawan pun membeberkan sedikit cerita terkait simulasi yang dipandu damkar tersebut. Tiba-tiba saja sekitar pukul 14.00 WIB, kemarin terdengar bunyi alarm dari lantai dua Hotel Aquarius. Akibatnya, seluruh pengunjung dan penghuni panik dan langsung berhamburan keluar dari dalam kamar. Api berkobar dimana-mana. Asap tebal pun menyelimuti sebagian besar ruangan di dalam hotel yang terletak di Jalan Imam Bonjol tersebut. Kepala Peran Kebakaran Lantai 2 melaporkan kejadian itu kepada Kepala Keselamatan Kebakaran Gedung yang kemudian langsung memerintahkan anouncher untuk menenangkan para penghuni dan pengunjung hotel.
Selanjutnya, Kepala Peran Kebakaran Lantai 2 memerintahkan regu pemadam segera memadamkan kebakaran dengan menggunakan alat pemadam api ringan (Apar). Di sisi lain Kepala Keselamatan Kebakaran Gedung memerintahkan operator menghubungi Pemadam Kebakaran Kota Palangka Raya. (viv)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Tekan Kemiskinan di Daerah Pinggiran dengan PPPS

Rencananya Dilaksanakan 2012, Dijatah Tiga Juta Perorang.
PALANGKA RAYA – Untuk menanggulangi masalah kemiskinan yang masih mendominasi warga pinggiran, Dinas Sosial (Dinsos) menyiapkan Program Pengembangan Pemberdayaan Sosial (PPPS). Bantuan ini semacam dana untuk pemberdayaan ekonomi.
Kepala Dinsos Kota Palangka Raya Drs Supriyanto mengatakan, program PPPS ini dikhususkan bagi warga miskin. “Utamanya warga miskin yang berada di daerah pinggiran seperti Kecamatan Bukit Batu, Kecamatan Rakumpit, dan Sebangau,” bebernya kepada Kalteng Pos, Senin (27/6).
Menurutnya, penyerahan bantuan ini bertujuan untuk menekan angka kemiskinan. Minimal, mereka bisa lebih berkembang dengan dimodali atau dibantu. Namun, dana bantuan lewat program tersebut baru akan dicairkan atau dilaksanakan pada 2012 mendatang.
Bantuan yang berasal dari sharing (berbagi) pusat dari dana APBN ini ditujukan kepada petani miskin. “Kita bantu petani untuk berkembang, satu kelompok Rp30 juta atau perorangnya dijatah sekitar Rp 3 juta,” katanya Supriyanto.
Ia menyebut, adanya keterlibatan campur tangan dari Pemerintah Pusat ini dikarenakan anggaran yang dimiliki Pemko Palangka Raya terbatas. Sejauh ini, pihaknya telah mempersiapkan untuk pelaksanaannya nanti. Salah satunya yakni memberikan bimbingan serta sosialisasi kepada calon penerimanya.
“Kita berharap, 2012 bisa segera terlaksana. Setelah program ini selesai, rencananya kita akan melanjutkan dengan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) nantinya,” pungkasnya. (rya/viv)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Pemko Palangka Raya Siapkan Program Green City

HUTAN merupakan unsur paling penting dan wajib dipertahankan oleh manusia terlebih dari pemanasan global yang semakin terasa. Sebab itu, hutan juga terkenal dengan sebutan sebagai paru-parunya dunia.
Dalam rangka mempertahankan hutan, tak hanya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng, pemko juga turut berperan. Salah satunya dengan merancang Program Green City Palangka Raya. Diantaranya program hutan untuk rakyat dan program hutan untuk konservasi.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kota Palangka Raya Ir Januminro MSi mengatakan, fokus program ini meliputi pengelolaan hutan dan perkebunan. Baik mengenai pengelolaan tata ruang, pemanfaatan lahan, pengelolaan daerah aliran sungai, daerah tangkapan air, sumber daya alam, dan kesiapan daerah dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Diinformasikannya pula, atas tekad pemerintah mempertahankan hutan ini, Kota Palangka Raya juga berhasil menembus Indonesia Govermen Region Aword 2011.
“Kota Cantik dalam penilaian tahap awal saja sudah berhasil menembus 10 besar. Kita targetkan, minimal dalam penilaian terakhir bisa mencapai tiga besar,” ujarnya kepada Kalteng Pos.
Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia SSos MSi juga mengatakan hal yang sama. “Bahkan, tidak hanya menjaga dan melestarikan hutan saja tetapi juga membantu masyarakat dengan memberdayakan hasil Sumber Daya Alam (SDA) setempat,” ujarnya belum lama ini.
Pengembangan hutan kerakyatan ini didasarkan pada topografi daerah dan keinginan masyarakat yang tinggi dalam berkebun, terutama sawit dan karet. Berkenaan soal penebangan hutan, menurutnya memang ada prosedurnya. Bedahalnya bila dilakukan di hutan rakyat berdasarkan ketentuan, tidak akan ada masalah. Sementara untuk legalitas pengelolaannya sebagai hutan kerakyatan bisa didapat melalui surat izin pemeliharaan hutan.
“Adanya hutan kerakyatan justru akan menyelamatkan keberadaan hutan dari pembalakan liar, sebab pemanfaatan hutan dan hasil hutan lebih terkendali dan tidak berlebihan,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Palangka Raya ini.
Pria yang tengah menempuh gelar doktornya ini menambahkan, hutan kerakyatan tidak akan bertentangan. Bahkan jauh sebelum Instruksi Presiden (Inpres) terbit, Pemko sudah berkomitmen menjaga hutan agar tidak gundul. (viv)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Musim Liburan Permintaan Tiket Meningkat

PALANGKA RAYA – Bertepatan dengan musim libur sekolah, permintaan dari masyarakat untuk maskapai penerbangan meningkat dari hari biasanya. Kesibukan di Bandara Cilik Riwut yang dipenuhi dengan penumpang, juga Nampak pada Senin (27/6) siang.
Seperti yang diungkapkan oleh Manager Lion Air, Gunawan Sanjaya permintaan untuk penerbangan pada saat liburan cukup tinggi. Peningkatan itu bisa mencapai 20 persen dari hari biasanya. Harga tiket juga tidak ada perubahan.
“Harga tiket tidak ada perbedaan dengan hari biasanya. Kalau hari biasa kita memang open dengan harga paling rendah karena memang permintaan tidak terlalu tinggi,” kata Gunawan.
Namun saat musim liburan, imbuhnya, karena permintaan tinggi jadi harga tiket pun terkesan juga cukup tinggi dan disitu biasanya kelasnya dari kelas rendah (harga paling rendah) sampai kelas tinggi (harga paling tinggi) dialokasikan masing-masing berdasarkan kapasitasnya. Harga ini ditentukan dari pusat.
Gunawan juga menambahkan, kalau mereka tetap membuka kelas paling rendah cuma ada batasannya. Kalau untuk harga tiket tersebut rata-rata sekitar Rp400 Ribu. “Untuk available sheet sampai tanggal 1 Juli tersedia sebanyak 600 lebih, dan tiket untuk sudah terpesan penuh hingga tanggal 30 Juni mendatang. Dengan permintaan yang semakin meningkat, kebanyakan orang merasa harga tiket juga meningkat, padahal tidak. Harga pada dasarnya kami tetap memakai tarif normal. Jadi kelihatannya saja yang lebih mahal,” tutup Gunawan. (dep/viv)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Kamis, 09 Juni 2011

Perhatian Pemda ke Sekolah Swasta Minim

PALANGKA RAYA - Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kalteng Krisnayadi Toendan menilai, perhatian pemerintah daerah (pemda) setempat terhadap sekolah swasta masih sangat minim. "Perhatian pemda untuk sekolah swasta sangat minim. Hal itu bisa dilihat dari masih banyaknya siswa sekolah swasta yang ada di kawasan setempat tidak lulus ujian nasional," kata Krisnayadi, baru-baru ini.
Menurutnya, pemda jangan hanya memperhatikan sekolah negeri, sebab sekolah swasta juga turut serta membantu dunia pendidikan di kawasan setempat. Khususnya untuk memberikan pelajaran kepada para siswa yang tidak bisa ditampung oleh sekolah negeri.

Pihaknya menilai, banyak sekolah swasta yang masih kekurangan tenaga didik dan fasilitas yang lengkap. Khususnya sekolah swasta yang tidak terlalu besar, kecuali seperti Muhammdiyah atau Katolik yang merupakan sekolah swasta namun rata-rata gurunya pegawai negeri sipil.
"Kami berharap Pemda tingkat kabupaten/kota dan provinsi bisa lebih membantu sekolah-sekolah swasta kecil yang ada di kawasan masing-masing. Misalnya dengan membentuk program tenaga bantu guru sertifikasi untuk mengajar di sekolah tersebut," ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, program pembinaan terhadap para guru juga perlu. Sebab sangat jarang guru sekolah swasta mendapatkan pelatihan dari Pemda setempat.
"Program lain yang kami rasa perlu juga, Pemda seharusnya memberikan bantuan soal ujian percobaan untuk sekolah swasta sebelum menghadapi UN (Ujian Nasional, Red)," ungkapnya.
Pihaknya yakin, apabila program untuk memberikan perhatian kepada sekolah swasta tersebut bisa dilaksanakan, maka tingkat kelulusan UN di kawasan setempat akan lebih baik dari sekarang. Sehingga tujuan pemerintah dalam meningkatkan dunia pendidikan akan tercapai.
Sementara itu, pihaknya juga mengajak kepada Pemda masing-masing kabupaten/kota setempat untuk bekerjasama untuk membentuk program terkait peningkatan mutu pendidikan di wilayah itu. Pihaknya siap memaparkan program-program yang sudah disusun oleh LPMP saat ini dan diharapkan pemda juga bisa membantu untuk pelaksanaannya agar hasil yang didapat bisa maksimal.
"Kalau ingin meningkatkan mutu pendidikan di Kalteng harus dimulai dari pemimpin sekolahnya, namun para tenaga pengajar juga harus terus diberikan pelatihan dan materi untuk mengingkatkan dan mengembangkan pengetahuan para guru dalam dunia pendidikan terutama yang berada di daerah terpencil.
(rya/viv)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Hari Ini, Sasaran Kebersihan di Pasar Kahayan

Camat dan Lurah Diminta Proaktif Ajak Warganya

PALANGKA RAYA – Seperti kegiatan rutin yang dilakukan setiap dua minggu sekali, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya kali ini mengadakan gerakan kebersihan yang berlokasi di Pasar Kahayan. “Besok (hari ini, Red) kita menyelenggarakan kegiatan gotong royong di lokasi Pasar Kahayan. Kegiatan meliputi senam, membersihkan sampah serta drainase yang ada. Gerakan kali ini tidak seperti biasa, karena menyambut dan menyemarakkan HUT Kota Palangka Raya,” kata Kabid Pelestarian Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Palangka Raya Emi Ambriyani ketika ditemui wartawan, Kamis (9/6).

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengimbau peran serta camat dan lurah untuk proaktif mengajak masyarakat ikut dalam kegiatan ini. “Jangan hanya menunggu saja. Tetapi kalau perlu langsung turun dan datangi warga untuk turut bergotong royong menjaga kebersihan lingkungannya,” tegasnya ketika dibincangi wartawan.
Terlepas dari itu, BLH Kota Palangka Raya selaku koordinator kegiatan ini juga selalu melakukan kerjasama dengan Dinas Pasar dan Kebersihan(Dispankeb). Salah satunya yakni melalui himbauan dan ajakan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan melalui media masa.
Membenarkan pernyataan tersebut, Kepala Dispankeb Kota Palangka Raya Manuel Notanubun juga menegaskan agar masyarakat ikut terlibat. “Jangan hanya jadi penonton, tetapi mari sama-sama ikut berpartisipasi,” ujarnya melalui via telepon.
Lebih lanjut dikatakannya, sejauh ini beberapa pihak sangat menyangkan partisipasi warga yang masih sangat minim. Lanjutnya, tidak hanya terfokus pada hari jumat saja, tetapi setiap saat warga bisa memperhatikan lingkungannya.
Ia menambahkan, kegiatan gerakan kebersihan ini antara lain meliputi membersihkan saluran drainase, tong sampah, dan penyebab kekotoran lainnya. Meskipun Pemko memiliki program Jumat Bersih, tetapi warga bisa melakukan setiap saat berembuk bersama lingkungan sekitar membuat gerakan yang sama.
(rya/viv)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Desain Bangunan Walet Menarik dan Elegan

PALANGKA RAYA – Guna mewujudkan Kota Palangka Raya yang terencana dan tertata, Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng membahas secara khusus siteplan Kota Cantik. Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia SSos MSi didampingi Sekretaris Daerahnya Ir Sanijan Tombak CES mengatakan, perencanaan perlu dimatangkan sebelum dilaksanakan.

“Saya menginginkan, tidak hanya desain tata letak bangunan serta kawasan perkotaan saja. Tetapi juga sampai ke daerah pinggiran seperti Kecamatan Bukit Batu, Rakumpit, dan Sebangau nantinya juga didesain sedemikian rupa. Sehingga Kota Palangka Raya menjadi ibukota Provinsi Kalteng yang benar-benar merata pembangunannya,” harapnya saat membuka rapat siteplan pembangunan Kota Palangka Raya di Aula Peteng Keruhei I, Kamis (9/6).
Dalam rapat yang dilangsungkan bersama utusan Pemprov Kalteng tersebut, Kepala Dinas Tata Kota Bangunan dan Pertamanan Adirama Bahan memaparkan secara gamblang perencanaan pembangunan Kota Cantik. Dalam siteplannya, Adirama menyampaikan lokasi-lokasi rencana penataan serta bangunan baru yang mengusung tema green city.
“Kita akan tetap mempertahankan hutan sebagai icon kota. Bukan menanam kembali, tetapi mempertahankan hutan serta tanaman yang ada sebagai produk kebanggaan Kota Palangka Raya,” ungkap Adirama.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan rencana Pemko Palangka Raya menata lokasi flamboyant. Selain itu, berkenaan maraknya pembangunan walet, pemerintah juga menyiapkan desain yang menarik dan elegan.
“Sebelum penetapan perda bersama dewan nanti, kita juga menyiapkan desain bangunan wallet yang mewah. Sekilas tidak tampak seperti bangunan wallet, melainkan bangunan yang menarik untuk dinikmati siapa saja,” ucapnya dengan optimis. Sebab itu, pihaknya bersama-sama akan mengawal jalannya penetapan perda tersebut dengan seksama dan fokus.
(rya/viv)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Rabu, 08 Juni 2011

Demang Perlu Kantongi Sertifikat Mediator

PALANGKA RAYA – Guna mengatasi sejumlah persoalan serta sengketa yang terjadi di Kota Palangka Raya, tidak harus selalu sampai meja persidangan, tapi bisa mengdepankan mediator melalui para demang.
Untuk itulah, menurut Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia SSos MSi, pihaknya ke depan, akan mengikutsertakan para demang untuk mengikuti pelatihan mediator agar bisa memperoleh sertifikat.

“Tetapi untuk mendapatkan sertifikat resmi sebagai mediator, pesertanya harus mempunyai ijazah strata satu (S1). Sedangkan demang, belum semuanya menngenyam pendidikan setingkat S1 tersebut. Inilah yang akan dipikirkan bagaimana yang terbaik,” ujar Riban saat membuka pelatihan mediator bersertifikat Mahkamah Agung RI angkatan I, di Aula Peteng Keruhei II Setda Kota Palangka Raya, Rabu (8/6).
Menurutnya, menjadi mediator merupakan tugas mulia. Alangkah indahnya menyelesaikan masalah atau sengketa yang terjadi melalui silahturahmi. Tanpa harus sampai ke meja pengadilan.
Dalam pelatihan itu, Pemko Palangka Raya menggandeng Insan Cendikia Institute (ICI) dan Indonesia Media Center (IMC), sebagai pakar sekaligus pemateri dalam kegiatan yang berlangsung selama 40 jam ini.
Salah satu pemateri, Ecxecutive Directur IMC RI, Humphrey R Djemat LLM FBC Arb, sependapat dengan pernyataan wali kota, demang juga perlu pelatihan khusus menangani permasalahan di daerah.
“Karena tugas mereka lebih banyak bersinggungan langsung dengan masyarakat. Mediator tugasnya memfasilitasi tidak mengambil keputusan,” katanya.
Tugas mediator sendiri, kata dia, sebagai pihak yang menjaga situasi tetap positif dan menyelesaikan persoalan secara alamiah. Berdasarkan data yang masuk ke pengadilan tidak hanya didominasi masalah hukum, tetapi 60 persen karena konflik.
Sedangkan dari ICI, Muhamad Hasanudin Toyib mengatakan, perananan mediator di tengah tergerusnya nilai komunikasi yang semakin surut ini sangat penting.
“Nilai komunikasi yang mulai tergerus yang berakar pada nilai hidup, ekonomi dan lainnya sangatlah memprihatinkan. Maka dari itu, mediator harus tampil dan perlu bekal secara khusus,” pungkasnya.
(rya/jun)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Menelusuri Kehidupan Masyarakat di Daerah Pelosok

FAHRYANTI, Palangka Raya
SUNGAI merupakan sarana yang masih sangat berperan penting menopang perekonomian, sekaligus sarana hunian bagi warga di daerah pinggiran di Kota Palangka Raya.
Untuk itulah, warga di daerah bantaran sungai seperti Kecamatan Rakumpit serta sebagian Kecamatan Pahandut dan Kecamatan Sebangau, tidak luput dari perhatian pemerintah.

Tradisi tinggal di daerah pinggiran, masih menjadi pilihan sebagian masyarakat secara turun temurun, terutama berdiam di bantaran sungai. Meskipun hidup pas-pasan dengan pekerjaan sebagai nelayan, tetapi mereka sangat menikmatinya.
Dengan keadaan tersebut, maka tidak heran di tengah pesatnya pembangunan Kota Palangka Raya, masih ditemukan kecamatan yang tidak terjangkau jalan darat seperti Rakumpit. Bagi kecamatan lain pun walau ada jalan darat namun tidak selalu nyaman untuk dilewati seperti sebagian wilayah Pahandut Seberang.
Salah seorang warga Kelurahan Pahandut Seberang, Anjang, ketika dibincangi Kaltengpos baru-baru ini, mengharapkan, agar warga yang tinggal di bantaran sungai bisa lebih difasilitasi. Terutama menyangkut fasilitas jalan darat dan juga perekonomian setempat yang didominasi sebagai nelayan.
“Kami mengharapkan bantuan seperti penunjang usaha sebagai nelayan dan lainnya. Selain itu pelayanan kesehatan juga bisa dimaksimalkan,” ungkapnya, Rabu (8/6).
Sementara Walikota Palangka Raya, HM Riban Satia, mengatakan, pemerintah akan berusaha membuka keterisolasian ini dengan mengupayakan jalan darat bagi kawasan yang masih menempuh jalan sungai. “Namun, semuanya akan dilakukan secara perlahan dan tidak sekaligus,” katanya.
Ia menyampaikan, langkah ini guna mempermudah pemerataan pelayanan kepada masyarakat, tidak hanya diperkotaan tetapi juga di desa yang tergolong pinggiran juga.
Selain itu, karena keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemko Palangka Raya, terpaksa program-program peningkatan masyarakat juga dilakukan secara bergilir.
Tahun 2011 ini, pemerintah memusatkan Program Tuntang Memangun Mahaga Lewu (PM2L) di Kelurahan Pahandut Seberang. Di antara program tersebut, yakni perbaikan titian di kelurahan ini serta sejumlah fasilitas lainnya.
Berlatar belakang permasalahan yang ada di daerah pinggiran, Pemko Palangka Raya terus berupaya meningkatkan kualitas serta kuantitas sumber daya manusia (SDM). Dalam beberapa kesempatan Riban Satia berjanji, lebih memperhatikan daerah tersebut dan juga kawasan lainnya yang masih di pinggiran. Diantaranya yakni, Kecamatan Rakumpit serta kecamatan lainnya.
(jun)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Rukumpit dan Bukit Batu Prioritas

PALANGKA RAYA – Pemko Palangka Raya terus menggenjot pembangunan di sektor perkebunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya itu, melalui pengadaan bibit bagi kelompok tani.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kota Palangka Raya, Ir Januminro MSi mengatakan, pengadaan barang dan jasa berupa bibit karet akan dilakukan pada bulan Juni ini.

“Jika bibit sudah tersedia, kami akan menyebarkannya secara merata ke lima kecamatan. Namun yang menjadi prioritas, Kecamatan Bukit Batu dan Rakumpit. Daerah tersebut memang potensial untuk pengembangan perkebunan karet. Selain itu usaha tani juga berjalan cukup baik,” kata Janumindro saat dibincangi Kalteng Pos, Selasa (7/6).
Walau pun sebenarnya, kata dia, ada banyak daerah-daerah potensial di Palangka Raya untuk pembibitan maupun pengembangan perkebunan karet. Namun saat ini, pihaknya sedang mengupayakan agar kedua daerah tersebut bisa menjadi daerah percontohan.
Januminro mengharapkan, agar melalui penyebaran bibit ini, perkebunan di di Kota Palangka Raya semakin berkembang. Selain itu setiap kelompok tani juga mampu mandiri jika sidah menuai hasil.
“Setiap upaya penyebaran bibit yang kami lakukan, pasti akan berkembang jika ada keinginan dari masyarakat sendiri untuk menjaga serta mengupayakan usaha tani ini,” pungkasnya.
(nik)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Selasa, 07 Juni 2011

Bupati Janji Perhatikan Insentif Dokter

KUALA KURUN - Keengganan sejumlah tenaga dokter, khususnya dokter spesialis bertugas di kabupaten Gunung Mas (Gumas), disadari betul oleh Bupati Gumas Hambit Bintih. Salah satu faktor yang menyebabkan keengganan tenaga dokter bertugas di Gumas kurang maksimalnya insentif yang diberikan oleh pemerintah daerah. Di samping itu fasilitas seperti rumah dinas dan mobil operasional khusus bagi dokter juga belum memadai.

Untuk menarik minat tenaga dokter spesialis, bertugas di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau Bupati Gumas Hambit Bintih berjanji kedepan akan memperhatikan dengan menaikkan pemberian insentif kepada dokter spesialis yang mau mengabdikan dirinya bagi masyarakat Kabupaten Gumas.
“Kami akan memperhatikan lebih jauh terkait dengan pemberian insentif bagi tenaga medis yang bertugas di daerah yang terpencil. Mengingat tanggungjawab dan beban tugas yang diemban mereka dalam melayani masyarakat tidak lah ringan,” ucap bupati, kepada sejumlah wartawan baru-baru ini di Kuala Kurun.
Dia mengatakan, selam ini pemerintah daerah telah menyediakan anggaran yang tidak sedikit untuk peningkatan kesejahteraan pegawai, terutama tenaga guru dan tenaga medis yang bertugas di desa terpencil melalui tunjangan terpencil dan sangat terpencil.
Namun ucapnya, penambahan insentif yang direncanakan diharapkan akan memacu semangat tenaga medis dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. “Sehingga semakin meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang berada di desa-desa terpencil masih belum maksimal,” ucapnya.
Dia mengaku, penambahan insentif tersebut sebagai salah satu upaya pemerintah dalam memacu semangat kerja tenaga medis yang bertugas di desa-desa terpencil. “Dengan demikian diharapkan, mereka akan betah untuk bertugas di daerah pedalaman,” harap Hambit.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gumas, Waja J Dulin mengungkapkan, tenaga kesehatan tertentu (dokter) di Gumas masih tidak sesuai dengan standar pelayanan kesehatan dasar, karena jumlahnya sangat sedikit.
Namun, ucapnya, secara kuantitas tenaga kesehatan sudah cukup. Yang dibutuhkan sekarang adalah tenaga analis, asisten apoteker dan tenaga penyuluh kesehatan masyarakat di Puskesmas pada saat ini hampir tidak ada.
Waja mengaku, Sumber Daya Manusia (SDM) dibidang kesehatan yang bertugas pada unit kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gumas saat ini, totalnya berjumlah 408 orang, terdiri dari dokter 18 orang, perawat 104, perawat gigi 8, bidan 102, kesehatan masyarakat 8, sanitasi 7, gizi 15, analis kesehatan 0 dan non kesehatan 62 orang.
(alf)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Wabup Soroti Keberadaan RPH

PULANG PISAU - Wakil Bupati (Wabup) Pulang Pisau, H Edy Pratowo MM meminta agar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemkab Pulang Pisau lebih fokus terhadap program dan kegiatan yang sebelumnya telah dilaksanakan. Edy mengaku, dari informasi yang diterimanya ada beberapa bangunan yang belum dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.

Salah satu bangunan yang mendapat sorotan dari Wabup adalah rumah potong hewan (RPH) di Desa Mentaren yang hingga ini belum dioperasionalkan secara maksimal. “Kami menyarankan agar SKPD lebih fokus dan memperhitungkan terhadap apa yang telah dibangun sebelumnya,” kata Edy Pratowo, awal pekan lalu.
Edy mengaku, tidak mengetahui secara pasti apa yang menjadi kendala belum difungsikannya bangunan RPH. Dia menginginkan, bangunan RPU yang sudah ada itu bisa berjalan dan difungsikan sebagaimana mestinya. “Jika memang, fasilitas yang dimiliki di bangunan tersebut masih kurang maka harus dilengkapi kembali, sehingga keberadaan bangunan bisa difungsikan” kata mantan ketua DPRD Pulang Pisau itu.
Dikatakannya melihat dengan potensi yang dimiliki Kabupaten Pulang Pisau, selain hasil sentra produksi beras yang cukup besar, hasil dari peternakan juga cukup besar untuk memasok kebutuhan di luar daerah. Dengan potensi ini, kata dia, paling tidak dapat dioptimalkan.
“Yang terpenting dengan adanya bangunan tersebut dapat menjadi pemasukan yang didapat menjadi pendapatan asli daerah. Setiap peluang yang ada harusnya dapat dimanfaatkan secara optimal oleh SKPD,” papar Edy Pratowo.
(was)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Jembatan Bereng Tinggal Penyempurnaan

PULANG PISAU - Pengerjaan jembatan rangka baja yang menghubungkan Pulang Pisau-Bereng-Gohong tinggal memasuki tahap penyempurnaan. Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pulang Pisau, Erlin Hardi ST mengungkapkan penyelesaian jembatan rangka baja itu menjadi prioritas karena keberadaannya sangat membantu masyarakat.

“Mudah-mudahan sebelum hari ulang tahun Kabupaten Pulang Pisau, pekerjaan penyempurnaan sudah bisa selesai,” kata Erlin dengan nada optimis beberapa waktu lalu. Sia mengatakan, pada Juni mendatang pihaknya akan melakukan pelelangan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Menurutnya penurunan oprit sudah dinilai minimal, dan untuk sementara saat ini jembatan sudah bisa mampu dilewati kendaraan berbobot berat meski masih dalam tahap ujicoba.
Dia mengaku, untuk penyelesaian jembatan rangka baja itu masih dibutuhkan anggaran tidak kurang dari Rp2 Milyar. Anggaran tersebut selain digunakan untuk menyelesaikan jembatan, tetapi juga untuk peningkatan jalan yang menghubungkan dengan jembatan juga akan diselesaikan.
“Pekerjaan tersebut satu paket kita alokasikan anggarannya. Kami berupaya untuk terus meningkatkan jalan dan jembatan rangka baja itu dengan harapan saat hari jadi Kabupaten Pulang Pisau jembatan rangka baja bisa diresmikan,” terang Erlin.
Hingga dari awal dibangun, terang dia, jembatan rangka baja ini sudah menelan Rp14 Milyar. Dengan dialokasikannya anggaran untuk penyelesaian penanganan oprit dan peningkatan jalan di tahun 2011 ini, anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp16 Milyar. Terlambatnya penyelesaian jembatan rangka baja itu sebelumnya terbentur terjadinya penurunan oprit karena lapisan tanah yang labil.
(was)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Dewan Dukung Diknas Evaluasi SMAN-1

KUALA KURUN - Rencana Dinas Pendidikan Nasional (Disdiknas) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) mengevaluasi sistim pendidikan di SMAN-1 Kuala Kurun, mendapatkan dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gumas. Evaluasi yang akan dilakukan Disdiknas, menyusul anjloknya hasil kelulusan Ujian Nasional (UN) di sekolah itu beberapa waktu lalu.

Dukungan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Gumas, Andar Ardi, sekaligus mendukung pernyataan Wakil Ketua DPRD Gumas Beni Rasa dan Dewan pendidikan Kabupaten Gumas Rayaniatie Djangkan yang juga anggota DPRD Gumas pada kesempatan sebelumnya.
“Adanya itikad baik dari Kadisdiknas Gumas dalam menanggapi pernyataan kedua anggota dewan sebelumnya yang meminta kepada Disdiknas agar mengevaluasi manajemen sekolah, saya juga sangat mendukung,” tukas Andar Ardi ketika dibincangi Kalteng Pos di ruang kerjanya, Selasa (31/5).
Menurut Andar, evaluasi itu sangat penting dan mendesak dilakukan, agar apa yang menjadi masalah di sekolah tersebut dapat diketahui dengan cepat dan dapat segera diambil solusi untuk mengatasi masalah itu.
“Kami dari DPRD Kabupaten Gumas sangat mendukung dan juga mendesak agar evaluasi itu segera dilakukan. Sehingga dapat diketahui dengan segara masalah apa yang dihadapi oleh sekolah dan apa jalan keluarnya,” ucap politisi Partai Golkar tersebut.
Dia mengaku, jika memperhatikan penjelasan dari pihak sekolah kepada Disdiknas Kabupaten Gumas, sangat mustahil apabila pihak sekolah mengatakan sarana dan prasarana sekolah, seperti buku pelajaran dan alat pratikum sekolah kurang memadai.
“Mengingat sekolah tersebut mendapat bantuan dari pemerintah pusat hampir Rp 1 miliar dalam kurun waktu 2010-2011,” ungkapnya. Tentu, lanjutnya, satu kerugian bagi pemerintah yang tadinya memberi bantuan tersebut untuk meningkatkan mutu pendidikan, tapi faktanya tidak demikian dengan hasil UN yang anjlok tahun ini.
Andar menambahkan, jika melihat hasil kelulusan tahun ini di sekolah tersebut, sangat mengecewakan berbagai pihak, apalagi sekolah tersebut mendapat bantuan yang jumlahnya tidak sedikit, dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut, namun tidak sesuai harapan.
“Barangkali yang bertanya-tanya dengan pihak sekolah tidak hanya datang dari anggota dewan, tetapi pertanyaan juga datang dari masyarakat kok bisa hasil UN anjlok, sementara dana yang dikucurkan pemerintah pusat sangat besar untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Hal ini yang perlu dijelaskan oleh pihak sekolah,” tandasnya.
(alf)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Komputer di SMPN-1 Sepang Simin Mangkrak

KUALA KURUN – Tidak kurang dari 18 unit komputer di ruang laboratorium bahasa Sekolah Menegah Pertama Negeri (SMPN) 1 Sepang Simin, Kecamatan Sepang Kabupaten Gumas mangkrak karena belum difungsikan sebagaimana mestinya. Keberadaan komputer belasan komputer di sekolah itu sudah cukup lama.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Gumas, Bambang Harapan mengungkapkan, berdasarkan hasil kunjungan kerja Komisi II ke sekolah tersebut pada 26 Mei lalu, pihaknya menemukan 18 unit komputer yang hingga sekarang belum difungsikan oleh pihak sekolah.

“Dari laporan pihak sekolah, kapasitas listrik di laboratorium bahasa tidak mampu untuk menghidupkan komputer. Selain itu, tenaga teknis juga belum tersedia, sehingga belasan komputer tersebut belum bisa difungsikan,” katanya kepada Kalteng Pos di ruang kerjanya, Rabu (1/6).
Bambang didampingi dua rekannya satu komisi, Reliana dan Murni mengungkapkan, jika belasan unit komputer tersebut tidak dioperasikan secara rutin tanpa pemeliharaan maka bisa mengalami kerusakkan. Sehingga proyek yang menelan anggaran daerah ratusan juta terbuang sia-sia.
“Mestinya setiap proyek pengadaan barang harus direncanakan dengan matang terlebih dulu. Seperti komputer ini, harus dipikirkan juga bagaimana dengan listriknya, tenaga teknis dan pendukung lainnya. Dengan demikian proyek tidak sia-sia manfaatnya,” saran Bambang kepada pihak terkait.
Terkait kapasitas listrik yang terpasang belum memadai dan tenaga teknis yang belum tersedia, bambang berharap kepada Dinas Pendidikan Nasional (Disdiknas) Kabupaten Gumas agar segera menganggarkan dana penambahan daya di Ruang Laboratorium Bahasa tersebut.
“Yang juga tak kalah pentingnya, bagaimana agar Disdiknas juga menganggarkan dana untuk mengangkat tenaga honorer atau dana guna melatih para tenaga pendidik yang bertanggung jawab dengan bidang studi tersebut,” ujar Bambang.
Bambang menambahkan, pada kesempatan tersebut, pihaknya juga mendapat laporan dari pihak sekolah setempat, bahwa ruang kepala sekolah juga perlu direhab di bagian lantai yang kondisinya sudah tidak layak lagi.
(alf)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

KUALA KURUN - Bupati Gunung Mas (Gumas) Hambit Bintih mengungkapkan, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Poskedes mempunyai tugas yang cukup berat untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Karena dari 14 kabupaten/kota yang ada di Gumas di sektor tersebut kabupaten Gumas menduduki urutan ke 13 terjelek se Kalimantan Tengah.

Selain berat mengejar kemajuan pelayanan kesehatan, bupati juga meminta jajaran kesehatan di wilayah ini untuk bekerja keras mengejar target pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan seperti yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan. “Selain itu juga harus lebih fokus pada pencapaian tujuan pembangunan milenium,” kata Hambit belum lama ini.
Menurut bupati, dengan manajemen Puskesmas yang baik disertai penyediaan dukungan anggaran yang memadai dari pemerintah daerah untuk pelayanan operasional Puskesmas dan jaringannya, diharapkan kinerja semakin baik.
“Begitu juga pemerintah pusat telah memberikan dukungan bantuan operasional kesehatan sebagai suatu terobosan dalam mencapai target SPM bidang kesehatan melalui kegiatan promotif dan preventif, serta pencapaian MDGs,” papar Hambit.
Lebih dia mengatakan, adanya berbagai sumber dana, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, diharapkan terjadi sinergisitas. Selain itu kedisiplinan, kekompakan, keperdulian serta ketulusan sebagai tim sangat besar pengaruhnya dalam mewujudkan kinerja yang baik bagi puskesmas dan jaringanya.
“Untuk mencapai percepatan pembangunan kesehatan di Kabupaten Gumas sangatlah mustahil dilakukan oleh Dinas Kesehatan tanpa dukungan dan kerjasama lintas sektor, mengingat keterkaitan masalah kesehatan yang begitu kompleks,” tukas bupati.
Oleh karena itu, ucap bupati, bersamaan dengan rapat konsultasi teknis Dinas Kesehatan, Puskesmas dan jaringanya, dirinya mengajak dinas, badan, kantor unit satuan kerja, PKK, GOW, KNPI, Camat dan RSUD Kuala Kurun untuk bersinergis mempercepat pencapaian pembangunan kesehatan.
“Satu catatan penting bagi kita semua, bahwa indikator keberhasilan pembangunan adalah indeks pembangunan manusia (IPM) dengan tiga dimensi, yakni usia harapan hidup terkait dengan kesehatan, pendidikan dan kelayakan standar hidup terkait dengan ekonomi,” tandas bupati.
(alf)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Selasa, 31 Mei 2011

Pasar Rakyat Tidak Boleh Ganggu Ketertiban Pedagang Diminta Utamakan Kebersihan

PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Pasar dan Kebersihan (Dispankeb) Kota Palangka Raya, Manuel Notanubun, mengimbau, agar keberadaan pasar rakyat jangan sampai menggangu ketertiban.
“Keberadaan pasar rakyat tidak boleh menggangu pengguna jalan, pemilik toko, dan kegiatan lain di sekitarnya. Kami (Dispankeb,Red) hanya mengatur agar kegiatan berjalan lancar dan tertib,” katanya saat dibincangi wartawan di ruang kerjanya, Senin (31/5).

Dia menyebutkan, pengurus kelompok pasar rakyat agar bisa berkoordinasi dengan warga setempat. Terutama dengan pengurus lingkungan seperti RT/RW. Sehingga keberadaan pasar bisa diterima masyarakat dan telah mendapatkan izin RT/RW.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Palangka Raya ini, menyatakan, pihaknya hingga sekarang belum pernah melakukan pemungutan apapun terhadap para pedagang pasar rakyat.
“Kami hanya mengakomodir keinginan pedagang mendirikan pasar rakyat. Tetapi, tidak pernah kami melakukan pemungutan apapun yang penting pedagang wajib memelihara kebersihan,”katanya.
Menyinggung Jumat bersih, di menyebutkan, kegiatan itu program tim adipura. Untuk itulah dia meminta kepada RT/RW untuk mengajak warganya masing-masing melaksanakan kegiatan gotong royong.
“Tujuan utamanya adalah agar menggugah kesadaran masyarakat dalam memelihara kebersihan dan hal ini akan terus digalakan sampai warga benar-benar sadar arti penting hidup bersih dan sehat,”katanya

Menurutnya, kesadaran untuk hidup bersih dan sehat harus datang dari dalam diri seseorang sehingga kebersihan kota ini dapat terjaga, tidak hanya saat meraih piala Adipura saja.
(rya/jun)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Waspadai Demam Berdarah

PALANGKA RAYA – Cuaca yang kian tidak menentu dan ekstrem beberapa pekan terakhir ini, sangat berpotensi terjadi penyeberan nyamuk demam berdarah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya, Sudarmini mengimbau, masyarakat selalu waspada terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) tersebut.
Untuk mengindari penyakit ini, kata dia, masyarakat diminta menjaga kebersihan lingkungan. Upaya lainnya yakni melakukan pemberantasan jentik nyamuk dengan gerakan 3 M Plus yakni mengubur, menguras dan menutup plus hindari gigitan nyamuk.
“Dari Januari sampai saat ini belum ada terjadi kasus DBD. Namun yang ada hanya kecurigaan atau indikasi saja,” ungkapnya kepada wartawan di Aula Setda Kota Palangka Raya, Selasa (31/5).

Berdasarkan hasil laporan dari rumah sakit maupun masyarakat, Dinkes melakukan edukasi dan monitoring sampai ke rumah sakit, kemudian dilakukan pengecekan darah. Kemunculan indikasi itu tidak bisa digolongkan menjadi kasus.
Berdasarkan hasil data yang diterima, jumlah penderita penyakit ini yang dicurigai ada sekitar enam orang. Namun, untuk yang positif terjangkit DBD, hingga kini masih belum ditemukan satupun. Jika nantinya ditemukan telah positif terjangkit, maka pihaknya akan langsung melakukan tindaklajut dengan fogging.
“Sejauh ini, kami hanya memberikan edukasi saja, serta melakukan pemeriksaan di wilayah tersebut apakah ada jentik dan sebagainya,” ungkap Sudarmini. Sementara itu, untuk pencegahannya, pihaknya telah memprogramkan untuk penggunaan bubuk abatesasi Selain itu, nanti juga ada program yang khusus serta melakukan penyuluhan langsung kepada masyarakat.
(rya/jun)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Anggota DPRD Kutai Kartenagera Puji Palangka Raya

PALANGKA RAYA – Penasaran dengan keberadaan kota Palangka Raya yang diwacanakan sebagai calon ibu kota Negara, membuat sejumlah anggota DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, tertarik melakukan kunjungan kerja ke Kota Cantik ini.
“Meskipun PAD hanya sekitar Rp 500 miliaran, namun bisa membangun kota sebagus dan secantik ini. Pantas saja Kota Palangka Raya diwacanakan menjadi ibukota RI, kami sangat mendukung,”jelas Ketua Tim Kunker DPRD Kutai Kartanegara, Sukardi, kepada wartawan usai disambut Sekda Kota Palangka Raya Ir Sanijan CES, di Aula Peteng Keruhei I, Selasa (31/5).

Menurutnya, saat ini APBD Kabupaten Kutai Kartanegara 2011 mencapai Rp 4,7 triliun. APBD paling banyak berasal dari pertambangan dan hasil sumber daya alam (SDM) lainnya.
Seperti diketahui, Kutai Kartanegara terkenal akan hasil tambangnya. Sedangkan, APBD Rp4,7 triliun. Fakta ini mencatat kabupaten ini berada pada rangking pertama kabupaten terkaya di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, anggota DPRD Kutai lainnya, Masdonal, menyampaikan, pihaknya selain tertarik dengan pembangunan di Kota Palangka Raya juga tertarik akan politiknya.
Selain itu, ia juga mengaku sangat menikmati ketika sesampainya di Kota Cantik karena bebas dari kemacetan.
“Selain kunker, kita juga ingin mempelajari politik serta pembangunan Kota Cantik ini. Serta berbagai program seperti bidang pendidikan, bidang kesehatan dan sosial kemasyarakatan. Khususnya program pemberdayaan masyarakat miskin serta program gratis lainnya,”terangnya.
Sementara Sekda Kota Palangka Raya, Ir Sanijan Tombak CES, menaruh apresiasi yang tinggi dan merasa terhormat bisa menerima kadatangan rombongan tersebut.
Dalam kesempatan itu, ia beserta sejumlah pimpinan SKPD Kota Palangka Raya, memaparkan berbagai program serta pola sinkronisasi kegiatan, baik dengan Pemprov Kalteng maupun Pemerintah Pusat.
“Melalui studi banding ini, kami menginginkan nantinya bisa berdampak positif dengan jalinan kerjasama maupun silahturahmi dengan Kabupaten Kutai Kartanegara,” ujarnya yang saat itu didampingi anggota DPRD Kota Palangka Raya dari Komisi III, Elsanto Harinatalno dan Subandi.
Menurutnya, Pemko Palangka Raya berusaha selalu mengedepankan kepentingan serta pelayanan semaksimal mungkin kepada masyarakat. Selain itu, pemerataan program baik daerah perkotaan maupun di daerah terpencil.
(rya/jun)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Senin, 30 Mei 2011

Pemeliharaan PJU Tanggungjawab Pemkab

PULANG PISAU - Padamnya lampu penerangan jalan umum (PJU) di ruas jalan protokol Kota Pulang Pisau (Pulpis) mendapat tanggapan Kepala Ranting PLN Pulpis, Tugimo ST. Dia mengaku, dalam operasional PJU, pihaknya menyalurkan pasokan listrik. Sedangkan untuk pemeliharaan merupakan tanggungjawab pemerintah kabupaten melalui instansi terkait.
“Pada intinya PLN hanya memberikan pasokan aliran listrik. Sementara untuk perawatan dan pemeliharaannya diserahkan kepada pemerintah kabupaten melalui SKPD terkait yang menanganinya,” kata Tugimo, Sabtu (28/5) akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan, untuk PJU yang tidak menyala diantaranya di ruas Jalan Tingang Menteng dan Jalan Pemda, Tugimo menyarankan agar SKPD yang ditunjuk oleh pemerintah kabupaten itu bisa melakukan pengecekan di lapangan.
Untuk itu harus dicari tahu apa yang menjadi kendala tidak menyalanya PJU di beberapa titik ruas jalan itu. Untuk mengetahui kerusakan apa yang menjadi penyebabnya sehingga sampai saat ini masih belum berfungsi dengan baik perlu dilakukan pemeriksaan dan pengecekan.
Diakui Tugimo, pemerintah kabupaten terus membayar rekening listrik PJU tersebut. Namun pembayaran rekening tersebut merupakan memang menjadi kewajiban. “Pemeliharaan dan perbaikan PJU dilakukan oleh SKPD yang ditunjuk, karena pada dasarnya kami hanya menyalurkan pasokan listrik saja. Sampai kapan kendala dan kerusakan dari PJU ini bisa diatasi oleh SKPD terkait,” ujar Tugimo.
Ketua DPRD Kabupaten Pulang Pisau, Ir Abdurrahman Amur MM meminta kepada pemerintah kabupaten untuk memperhatikan masalah PJU yang tidak berfungsi sesuai dengan kegunaannya itu. Beberapa titik ruas jalan, kata dia, sampai saat ini masih gelap gulita, hal itu berbanding terbalik dari keadaan sebuah kota.
Menurut dia, jantung kota, harus terang sehingga memberi kenyamanan bagi warga dan pengendara. “Kalau jalan protokol dalam keadaan gelap tanpa PJU dikhawatirkan rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas,” ucap dia.
Selain itu, pria yang kerap disapa Engko ini juga menilai, minimnya lampu penerangan jalan tersebut dapat memancing terjadinya tindak kriminal dan memudahkan bagi para pelaku pencurian.
Untuk itu, dirinya berharap masalah ini dapat menjadi perhatian bagi pemerintah kabupaten, karena sudah sering masyarakat mengeluhkan tidak berfungsinya PJU dibeberapa titik ruas jalan protokol.
(was/art)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

RSUD dan Sejumlah Puskesmas Kotor

KUALA KURUN - Kebersihan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) serta seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) mendapat sorotan tajam dari Bupati Gunung Mas (Gumas) Hambit Bintih.
Menurut orang nomor satu di Gumas itu, sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat, RSUD serta puskesmas yang ada di Kabupaten Gunung Mas harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam menerapkan pola sehat, serta menjaga kebersihan.
Hambit mengaku, RSUD Kuala Kurun dan sejumlah puskesmas di wilayah Gumas masih ada yang belum memberi contoh yang baik kepada masyarakat dengan menerapkan bagaimana berperilaku sehat dan bersih. Hal itu disampaikan Hambit ketika membuka acara Rapat Konsultasi Teknis Jajaran Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Jaringan se-Kabupaten Gumas di Kuala Kurun, Jumat lalu.

Bupati mengatakan, dalam kunjungannya beberapa kali ke kecamatan ada sejumlah Puskesmas yang masih kurang bersih. Dimana halaman puskesmas tersebut ditumbuhi rumput yang panjang, WC yang mengeluarkan bau tidak sedap, dan alas tidur pasien rawat inap yang tidak diganti berhari-hari.
“Bagaimana bisa menarik minat masyarakat datang berobat ke puskesmas dan rumah sakit, kalau dari halamannya saja tidak bersih. WC-nya mengeluarkan bau dan alas tempat tidur pasien rawat inap tidak diganti berhari-hari. Bukannya sehat yang didapat, malah tambah sakit pasiennya,” tegas Hambit.
Usai pembukaan acara rapat konsultasi dan teknis, kepada sejumlah wartawan bupati mengungkapkan, dalam waktu dekat dirinya akan mengeluarkan instruksi tentang program Sabtu Bersih yang dikhususkan bagi jajaran di lingkungan lingkungan kesehatan.
“Saya tidak ingin ada puskesmas yang tidak bersih. Bagaimana orang berobat, kalau di Puskesmas atau rumah sakit tidak memberikan contoh pelayanan yang baik, mulai dari kebersihan lingkungan,” tegas bupati lagi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gumas, Waja J Dulin menilai, apa yang disampaikan bupati itu merupakan sesuatu hal yang wajar. Karena memang faktanya ada puskesmas yang masuk dalam golongan kurang bersih.
“Saya tahu persis ada 3-4 puskesmas yang lupa dengan kebersihan, sehingga membuat orang tidak nyaman pergi berobat ke puskesmas tersebut,” jelas Waja.
Waja mengungkapkan, dari informasi yang ia terima dari puskesmas tersebut, terjadi pembiaran lantaran faktor keterlambatan dana operasional turun. “Mestinya walaupun dana operasiol belum turun, kalau ada inisatif tidak harus membiarkan lingkungan tidak bersih,” imbuhnya.
Kepada puskesmas yang dianggap kurang bersih itu, pihaknya akan memberikan teguran tertulis yang akan dikirim dalam waktu dekat ini. “Setelah rapat konsultasi ini saya akan memanggil penanggung jawab puskesmas yang bersangkutan,” ujar Waja.

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Datangkan Pengrajin dari Luar

KASONGAN – Untuk memajukan kerajinan rotan di Kabupaten Katingan, banyak usaha yang dilakukan oleh Dinas Industri Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop). Demi meningkatkan keahlian para pengrajin, Disperindagkop tidak hanya mengirimkan mereka untuk mengikuti pelatihan di luar daerah. Namun juga membawa pengrajin dari Jawa untuk melatih pengrajin di Katingan.

“Ada beberapa pengrajin yang kami datangkan dari Pulau Jawa ke Katingan ini untuk membagikan ilmunya. Tujuan kami adalah dengan kehadiran pengrajin dari luar, akan ada banyak inovasi serta kreasi baru dari kerajinan Katingan baik berupa meubel dan hands craft tanpa mengabaikan ciri khas yang Katingan,” terang Kepala Disprindagkop Katingan, Punding Timbang saat dibincangi Kalteng Pos, Kamis (26/5) lalu.
Punding mengungkapkan, bahwa potensi Sumber Daya Alam (SDA) akan rotan di Katingan sangat melimpah. Itulah sebabnya ia melihat perlunya SDA ini dikelola dengan baik. Bukan hanya sekedar menjualnya sebagai bahan mentah, tetapi lebih dari itu yakni bahan mentah yang dibuat menjadi sebuah kerajinan yang bernilai ekonomis tinggi.
Punding juga menyampaikan bahwa para pengrajin yang di datangkan tersebut diberikan kebebasan untuk memilih domisilinya. Jika betah mereka bisa menetap menjadi pengrajin di Katingan. Namun jika tidak ingin menetap, mereka tentu bisa kembali ke daerahnya masing-masing.
Ditambahkannya, bahwa untuk memajukan UKM, Katingan selalu siap dalam mempromosikan kerajinannya dalam setiap kesempatan pameran produk industri dan dagang. Seperti pada kegiatan di Expo Kalteng tangga 19 hingga 22 Mei lalu. “Karena saya mau agar kerajinan di Katingan ini semakin dikenal, dan menjadi produk yang lebih berkualitas namun harganya lebih terjangkau dibanding daerah lain,” tandasnya.
Pria yang baru menjabat sebagai kadis ini juga mengatakan, bahwa dirinya sangat antusias dengan visi Bupati Katingan, Duel Rawing yakni menjadikan Katingan sebagai pusat kerajinan rotan di Indonesia. “Saya sangat tertarik dengan visi tersebut. Karena itu saya menyambut baik tawaran Bapak Bupati untuk bekerjasama dalam mengembangkan kerajinan rotan di Katingan ini dalam tugas saya sebagai kepala dinas,” bebernya.
(nik/arb)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Minggu, 29 Mei 2011

Sikap Pengprov PSSI Terus Menuai Kritik Desakan untuk Mengumpulkan Pengkab Se-Kalteng Semakin Kuat

PALANGKA RAYA – Sikap Ketua Pengprov PSSI Kalteng Suraria Nahan yang masuk dalam kelompok 78 yang memaksakan kehendak agar George Toisutta (GT) dan Arifin Panigoro (AP) masuk dalam daftar calon ketua umum (ketum), wakil ketua umum (waketum) dan exco PSSI, terus dipertanyakan sejumlah pihak.
Karena kengototan kelompok yang disebut-sebut telah membuat kongres PSSI 20 Mei lalu di Hotel Sultan Jakarta itu tak menghasilkan apa-apa,

bisa berdampak negatif terhadap pembinaan sepak bola tanah air. Padahal GT serta AP, dan juga Nurdin Halid maupun Nirwan Bakrie sudah dicoret FIFA dari daftar calon ketum PSSI. Namun kelompok 78 tetap ngotot agar GT dan AP harus masuk dalam daftar calon.
Setelah kecaman dari Ketua Pengkot PSSI Palangka Raya Rahmadi G Lentam SH serta sejumlah pengurusnya, sikap Suraria Nahan itu juga disayangkan M Yadi, pelatih berlisensi D yang pernah membawa tim sepak bola Seruyan meraih perunggu pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2010 lalu.
Pria kelahiran Sampit 27 Oktober 1976 itu, mempertanyakan ada apa sehingga kelompok 78 terus memaksakan kehendaknya agar dua dari empat calon yang digugurkan FIFA itu harus masuk dalam daftar calon ketum dan waketum PSSI. Yang disayangkan lagi, Pengprov PSSI Kalteng melalui ketua umumnya, Suraria Nahan justru masuk dalam kelompok itu. Bahkan keputusan untuk masuk dalam kelompok itu, tidak dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan pengurus maupun pengkab/pengkot PSSI se-Kalteng.
“Kita menyayangkan terhadap Pengprov PSSI Kalteng yang mendukung kelompok 78 yang jelas-jelas memaksakan calon ketum yang digugurkan FIFA. Hal ini sangat disayangkan, apalagi keputusan mendukung tidak dimusyawarahkan dengan pengcab (maksudnya pengkab PSSI) se-Kalteng. Mau dibawa kemana persepakbolaan Kalteng ini, kalau dukungan yang diberikan kepada salah satu calon ketum PSSI itu tidak disepakati dengan pengurus sepak bola yang di daerah,” kata Yadi yang juga masuk dalam pengurus Pengkab PSSI Seruyan sebagai pembina pemain usia muda itu.
Menurut Yadi yang masih aktif sebagai ketua PWI Seruyan itu, sikap Pengprov PSSI Kalteng beserta kelompok 78 bisa mengganggu sejumlah agenda sepak bola di tanah air. “Buktinya, sampai sekarang belum ada kejelasan kapan pra-PON sepak bola dilaksanakan. Begitu juga dengan jadwal-jadwal yang lainnya. Semuanya bisa terbengkelai, apabila masalah di PSSI belum juga tuntas,” kata Yadi seraya menambahkan hingga saat ini ada 4 pemain binaannya dari Seruyan masuk dalam tim sepak bola Kalteng yang disiapkan tampil di pra-PON.
“Kita meminta kepada ketua Pengprov PSSI Kalteng untuk tidak terbawa oleh kepentingan kelompok. Namun memikirkan kepentingan untuk kemajuan persepakbolaan tanah air. Pengprov juga segera rapat dengan pengcab. Hal ini agar tidak dianggap arogansi dalam mengambil suatu keputusan di tubuh PSSI Kalteng,” harapnya seraya mempertanyakan kinerja Pengprov PSSI Kalteng selama kepemimpinan Suraria Nahan. Mengingat hingga sekarang sejumlah agenda belum juga terlaksana, seperti halnya Gubernur Cup yang sudah dua tahun tak digelar.
(ens)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Akses Pasar Kahayan Mulai Diatur Dishub Pengelolaan Parkir Diserahkan ke Pihak Swasta

SEMAKIN dekatnya waktu pengoperasionalan Pasar Kahayan Juni mendatang, mendesak Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Palangka Raya, bergerak dan mengatur akses masuk dan kawasan perparkiran. Bangunan yang sudah mencapai tahap finishingnya ini, dipastikan mulai diresmikan bertepatan dengan HUT Kota Palangka Raya.

Berbagai persiapanpun telah dirintis. Mulai dari penempatan pedagang hingga pengisian blok, sudah diatur oleh Dinas Pasar dan Kebersihan (Dispankeb) Kota Palangka Raya. Nah, kini giliran Dishubkominfo Kota Palangka Raya yang unjuk menata dan mengatur akses hingga parkir di pasar milik pemerintah ini.
Kepala Dishubkominfo Kota Palangka Raya Drs Kristian Asi mengatakan, kini pihaknya melakukan survey sebagai tahap awal, setelah melakukan beberapa kali rapat koordinasi dengan instansi teknis.
“Guna mempermudah akses atau lalu lintas menuju dan meninggalkan Pasar Kahayan, maka perencanaan harus tepat. Selain itu, kita juga sekaligus menentukan lokasi atau area perparkirannya,” terangnya ketika meninjau lokasi Pasar Kahayan, Jumat (27/5).
Lebih lanjut disampaikannya, rencananya sebelum launching Pasar Modern Kahayan tersebut, terlebih dahulu dipersiapkan akses yang memudahkan masyarakat masuk. Sebab, seperti diketahui saat ini akses menuju ke Pasar Kahayan masih sangat sulit.
“Nantinya, kita merencanakan membongkar rombong-rombong yang ada di sekitar Pasar Kahayan. Tepatnya di tepi jalan keluar dan masuk. Rencananya, para pedagang kaki lima (PKL) yang ada akan dipindahkan atau dimasukan ke blok khusus yang telah disediakan oleh Dinas Pasar Kota Palangka Raya,” ujar pria yang tahun depan memasuki masa purna tugas ini.
Dia mengatakan, pengelolaan parkir akan diserahkan kepada pihak swasta. Tentunya dengan tarif yang telah ditetapkan oleh perda yakni tarif khusus. Yakni antara seribu rupiah untuk tarif kendaraan roda dua dan dua ribu rupiah untuk tarif kendaraan roda empat.
“Kami juga akan memberikan rompi khusus untuk para juru parkir, sehingga mudah dikenali oleh masyarakat,” kata Kristian.
Sementara itu Kabid Parkir Dishubkominfo Kota Palangka Raya, Drs Frank Welafubun, menambahkan, sejauh ini pihaknya sudah mempersiapkan lokasi parkir yang tepat. Sehingga nantinya tidak mengganggu jalan masuknya pengunjung ke lokasi.
Frank menyampaikan, belum dapat menentukan berapa jumlah juru parkir yang akan ditugaskan nantinya. “Nantinya kita akan koordinasikan dahulu dengan pengelolanya bagaimana. Sistem parkir Pasar Kahayan harus lebih baik dari pasar swasta lainnya yang memberikan kemudahan kepada pengunjungnya,” pungkasnya.
(jun)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Tingkatkan Kecintaan Terhadap Alquran .....Juara I FASI Mewakili Palangka Raya

PALANGKA RAYA – Wakil Walikota Palangka Raya, H Maryono SHi mengharapkan, agar kecintaan, pemahaman dan pengamalan anak-anak terhadap kitab suci Alquran selalu ditingkatkan.
“Melalui sentuhan kasih sayang, dan bimbingan orang tua anak-anak, agar para generasi Qurani di masa mendatang bisa lebih baik dan memiliki akhlak mulia, sesuai dengan ajaran dan tuntuanan agama,”terangnya pada penutupan Festival Anak Shaleh (FASI) VIII tingkat Kota Palangka Raya di Masjid Darussalam, Minggu (29/5).

Dalam ajang tersebut, TKA/TPA Hidayatul Insan, berhasil meraih sebagai juara umum, disusul TKA/TPA Darussalam I dan Darussalam II serta sejumlah juara lainnya.
Menurut maryono, bagi para pemenang agar tidak cepat merasa puas dengan hasil yang telah dicapainya. Sedangkan bagi yang kalah, agar tidak berkecil hati. Namun terus tingkatkan lebih giat lagi, agar pada saatnya nanti bisa meraih kesempatan menjadi yang terbaik.
“Kepada kalian yang telah menajdi juara saya ucapkan selamat. Namun jangan merasa puas dengan apa yang diraih. Karena kemenangan atau keberhasilan dalam suatu lomba bukan tujuan akhir,” ujarnya.
Dijelaskannya, yang lebih penting adalah kecintaan dan pemahaman anak, terhadap Al-Quran sebagai pedoman hidup dalam melaksanakan sariat agama.
Dia berpesan, bagi yang belum juara, agar tetap semangat. Sebab tidak ada kata-kata terlambat, untuk terus memperbaiki diri--menjadi yang lebih baik di masa mendatang.
“Atas nama pribadi dan pemerintah kota Palangka Raya, saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung terlaksananya FASI VIII tingkat kota Palangka Raya tahun 2011,” imbuhnya Sementara itu, ketua panitia FASI VIII Akhmad Supriadi SpdI Msi mengatakan, bagi yang meraih kemenangan sebagai juara 1, mewakili kota Palangka Raya lomba FASI tingkat Provinsi akhir Juni mendatang di Seruyan.
(*/uli/jun)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Stan Palangka Raya usung Hutan kota Pada Ajang City Expo di Banda Aceh

PALANGKA RAYA – Keikutsertaan Pemerintah Kota Palangka Raya pada rapat kerja nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) dan kegiatan City Expo 2011 yang diselengggarakan di Kota Banda Aceh 28 Mei – 1 Juni 2011, membuahkan hasil.
Hal ini menyusul adanya sokongan dan komitmen dari Bank Negara Indonesia (BNI) untuk membantu pelaksanaan pembangunan hutan Kota Palangka Raya.
“Dalam ajang Rakernis Apeksi 2011, selain mengangkat tema Pariwisata, juga diselipkan tema Hutan Kota. Hutan Kota saat ini menjadi trend dalam rangka penyediaan ruang terbuka hijau perkotaan,”terang Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kota Palangka Raya, Ir Januminro MSi, kepada Kaltengpos, Minggu (29/5).

Seperti diketahui, sebelum Bank BNI, mantan wapres Jusuf Kalla juga mendukung pembangunan hutan kota.
Menurutnya, Pemko Palangka Raya satu-satunya stan yang mengusung tema hutan kota dalam City Expo tersebut. Salah satu isinya yakni dengan memajang rencana desain hutan kota dan progress pelaksanaan secara lengkap dalam bentuk baliho, poster dan brosur.
Dalam diskusi panel Rakernis Apeksi, selain mengedepankan tema menggali potensi pariwisata untuk meningkatkan perekonomian daerah, juga diselipkan pembangunan hutan kota. Sebagai pembicara Vice President Director Bank BNI Felia Salim.
Dalam paparannya Felia Salim menguraikan berbagai upaya yang dilakukan oleh BNI dalam rangka mendukung pembangunan hutan kota, antara lain di kota Banda Aceh. Menurut Felia Salim, BNI setiap tahun menyediakan dana dua sampai empat persen dari laba bersih untuk mendukung Corporate Social Resposibility (CSR), di mana kegiatannya antara lain untuk mendukung pelaksanaan pembangunan hutan kota di beberapa tempat.
Rakernis selain dihadiri Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia SSos MSi selaku Ketua Apeksi Regional Kalimantan, hadir pula beberapa kepala SKPD di lingkungan Pemko Palangka Raya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan komitmen Pemko untuk menyediakan ruang terbuka hijau dalam bentuk hutan kota, dengan ciri khas hutan rawa gambut dengan cakupan terluas di Indonesia.
Saat pertemuan singkat tersebut, Felia Salim memberikan apresiasi atas komitmen Pemko Palangka Raya dalam menyediakan ruang terbuka hijau dalam bentuk hutan kota.
“Dia berjanji akan melihat dan menyatakan kesediaan untuk berperan serta dalam pelaksanaan pembangunannya,”terangnya.
Untuk mewujudkan dukungan tersebut, Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia langsung meminta Dishutbun untuk membuat surat resmi. Selain itu, meminta agar kelengkapan dokumen perencanaan segera disampaikan kepada BNI, seperti Master Plan dan rencana induk hutan kota sebagai dasar untuk menjalin kerjasama dalam pembangunanya.
(rya/jun)

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Rabu, 04 Mei 2011

Universitas Palangka Raya

Universitas Palangka Raya disingkat UNPAR adalah suatu perguruan tinggi negeri pertama dan tertua di Kalimantan Tengah terdiri dari 5 (lima) fakultas, yaitu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ekonomi, Pertanian, Teknik, dan Hukum (dalam waktu dekat akan dibentuk 2 fakultas baru yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dan Fakultas Kedokteran). Rektor sejak tahun 2005 adalah Drs. Henry Singarasa, M.S..

Sejarah
Awal pembentukan Universitas Palangka Raya dilakukan pada tahun 1962 oleh Panitia Persiapan Pembentukan Universitas di Kalimantan Tengah yang mendapat dukungan formal dari Pemerintah Daerah kalimantan Tengah dengan nama Universitas Palangka Raya yang diresmikan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan (PTIP) yaitu Bapak Prof.Dr.Ir.Tojib Hadiwijaya berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 141 Tanggal 10 November 1963 dengan 3 (tiga) fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kehutanan. Pada saat yang bersamaan berdiri pula IKIP Bandung Cabang Palangka Raya dengan 2 (dua) fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dan Fakultas Keguruan Ilmu Sosial (FKIS). Pada tanggal 24 Juli 1969, IKIP Bandung Cabang Palangka Raya tersebut diintergrasi ke dalam Universitas Palangka Raya.

Dalam perjalanan selanjutnya, Fakultas Pertanian dan fakultas Kehutanan yang waktu itu ditempatkan di Kuala Kapuas, hanya dapat berjalan kurang lebih 1 (satu) tahun. Pada tahun 1973, FKIS dirubah namanya menjadi Fakultas Keguruan. Oleh karena itu, sampai dengan tahun 1981 Universitas Palangka Raya hanya memiliki 3 (tiga) fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakultas Keguruan.
Menyadari kebutuhan akan tenaga-tenaga terampil di bidang pertanian dan kehutanan di Kalimantan Tengah, maka pada tahun 1981 Universitas Palangka Raya membuka fakultas baru yaitu Fakultas Non-Gelar Teknologi yang menyelenggarakan program pendidikan pada jenjang Diploma 3 (D-3). Pada Tahun 1982, berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 67/1982 tanggal 7 September 1982, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakultas Keguruan digabung menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) hingga sekarang. Sementara itu pada tahun 1991, Fakultas Pertanian secara resmi berdiri menggantikan Fakultas Non-Gelar Teknologi sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0312/0/1991 tanggal 6 Juni 1991.
Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 2000 berdiri Fakultas Teknik dan pada tahun 2003 menyusul pula Fakultas Hukum. Dengan demikian, sampai tahun 2010 Universitas Palangka Raya telah memiliki 5 (lima) fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, dan Fakultas Hukum.

Rektor
Nama-nama pemimpin Universitas Palangka Raya sejak 1963 sampai sekarang adalah:

Tjilik Riwut (1963-1967)
Ir. Reynout Silvanus (1967-1980)
KMA.M.Usop (1980-1988)
Prof.Dr.Ir. Amris Makmur (1988-1994)
Prof.Dr.Ir.H. Ali Hasymi, M.S.,M.A. (1994-2002)
Drs. Napa J. Awat (2001-2005)
Drs. Henry Singarasa, M.S. (2005-Sekarang

Fakultas dan program studi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Pendidikan Bahasa dan Seni
S1 Pendidikan Bahasa Inggris
S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Pendidikan MIPA
S1 Pendidikan Matematika
S1 Pendidikan Kimia
S1 Pendidikan Biologi
S1 Pendidikan Fisika
S1 Pendidikan Teknik Mesin
Pendidikan IPS
S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
S1 Pendidikan Ekonomi
Ilmu Pendidikan
S1 Pendidikan Luar Sekolah
S1 Bimbingan dan Konseling
S1 Teknologi Pendidikan
S1 Administrasi Pendidikan
S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
S1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas Ekonomi (FE)
S1 Ekonomi Pembangunan
S1 Manajemen
S1 Akuntansi
S1 Sosiologi
S1 Administrasi Negara
S1 Ilmu Pemerintahan
Fakultas Pertanian (FP)
S1 Agroteknologi
S1 Agribisnis
S1 Kehutanan
S1 Manajemen Sumberdaya Parairan
S1 Budidaya Perairan
S1 Teknologi Hasil Perikanan
S1 Ilmu Ternak
Fakultas Teknik (FT)
S1 Teknik Sipil
S1 Teknik Arsitektur
S1 Teknik Informatika
S1 Teknik Pertambangan
Fakultas Hukum (FH)
S1 Ilmu Hukum
Program Studi
S1 Pendidikan Dokter

Program pasca sarjana

Manajemen
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Pendidikan Bahasa Inggris
Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan Kimia
Pendidikan Biologi

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Geografis Kota Palangka Raya

Kota Palangka Raya secara geografis terletak pada 113˚30`- 114˚07` Bujur Timur dan 1˚35`- 2˚24` Lintang Selatan, dengan luas wilayah 2.678,51 Km2 (267.851 Ha) dengan topografi terdiri dari tanah datar dan berbukit dengan kemiringan kurang dari 40%. Secara administrasi Kota Palangka Raya berbatasan dengan:
Sebelah Utara : Dengan Kabupaten Gunung Mas
Sebelah Timur : Dengan Kabupaten Pulang Pisau
Sebelah Selatan : Dengan Kabupaten Pulang Pisau
Sebelah Barat : Dengan Kabupaten Katingan

Wilayah Kota Palangka Raya terdiri dari 5 (lima) Kecamatan yaitu Kecamatan Pahandut, Kecamatan Sabangau, Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Rakumpit dengan luas masing-masing 117,25 Km2, 583,50 Km2, 352,62 Km2, 572,00 Km2 dan 1.053,14 Km2.

Luas Wilayah Menurut Penggunaannya
Kawasan Hutan : 2.485,75 Km2
Tanah Pertanian : 12,65 Km2
Perkampungan : 45,54 Km2
Perkebunan 22,30 Km2
Sungai dan Danau : 42,86 Km2
Lain-lain : 69,41 Km2

Sumber: Kota Palangka Raya Dalam Angka 2009

Geologi

Formasi geologi yang ada di wilayah Kota Palangka Raya tersusun atas formasi Aluvium (Qa) (tersusun dari bahan-bahan liat kaolinit dan debu bersisipan pasir, gambut, kerakal dan bongkahan lepas, merupakan endapan sungai dan rawa) dan formasi Batuan Api (Trv) (tersusun dari batuan breksi gunung api berwarna kelabu kehijauan dengan komponennya terdiri dari andesit, basalt dan rijang. Selain kedua formasi tersebut, wilayah Kota Palangka Raya juga termasuk ke dalam formasi Dahor (TQd) (tersusun atas sebagian besar pasir kuarsa dengan dasar lempung, pada beberapa tempat terdapat sisipan konglomerat yang komponennya berupa batuan malihan, granit dan lempung).

Iklim

Curah hujan tahunan di wilayah Kota Palangka Raya selama 10 tahun terakhir (1997-2006) berkisar dari 1.840—3.117 mm dengan rata-rata sebesar 2.490 mm. Kelembaban udara berkisar antara 75—89% dengan kelembaban rata-rata tahunan sebesar 83,08%. Temperatur rata-rata adalah 26,880 C, minimum 22,930 C dan maksimum 32,520 C.

Tanah

Tanah—tanah yang terdapat di wilayah Kota Palangka Raya dibedakan atas tanah mineral dan tanah gambut (Histosols). Berdasarkan taksonomi tanah (soil survey staff, 1998) tanah–tanah tersebut dibedakan menjadi 5 (lima) ordo yaitu histosol, inceptosol, entisol, spodosol dan ultisol.

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011

Bukit Tangkiling Menyimpan Batu Pengapit Dosa

Menyusuri daerah perbukitan di kawasan Kotamadya Palangkaraya, tidak lengkap rasanya bila belum mendaki bukit yang satu ini, Bukit Tangkiling. Letaknya jauh dari pusat kota, persisnya Jl Tjilik Riwut Km 32 arah luar kota. Dari segenap penjuru memandang, nampak bukit yang rimbun ditumbuhi pepohonan.

Untuk memasuki areal kaki bukit, dari Kelurahan Banturung harus menempuh jarak 1600 m lagi. Jangan dibayangkan kesulitan medan yang harus dilintasi menuju kaki bukit, karena bukan lagi jalan setapak, tapi jalan beraspal yang sesekali tergenang air bila hujan turun lebat. Kesulitan, baru terasa setelah berada di punggung bukit, jalan menanjak dan terjal terhampar di depan mata.

Bukit Tangkiling yang tingginya kurang lebih 500 m , dipercaya menyimpan berjuta legenda dan kekuatan magis. Berdiri kokoh, menjulang langit di perbatasan Kelurahan Banturung-Tangkiling Kecamatan Bukit Batu, Palangkaraya. Perlu waktu kurang lebih 40 menit untuk mencapai puncaknya.

Batu Kapit Dosa
Konon, dahulu, daerah sekitarnya berupa sungai, seluas mata memandang, yang tampak air semata. Mirip cerita si Malin Kundang, sang anak durhaka, Tangkiling pun, dikutuk karena kedurhakaannya. Berubahlah sungai tempatnya berlayar menjadi daratan dan perbukitan. Sedang perahu dan seluruh barang bawaannya, berubah menjadi batu-batuan yang besarnya sebesar rumah-rumahan.

Tangkiling sendiri, karena dosa-dosa yang disandangnya, harus rela terjepit diantara biliknya, sekarang dikenal dengan batu pengapit dosa. Memang, batu kapit dosa, dipercaya, berasal dari bilik Tangkiling yang turut diterbangkan angin dan kemudian berubah membatu seperti benda lainnya.

"Bila orang bersangkutan ada dosa, maka tidak bisa melewati antara dua batu itu, terjepit," ungkap Nyai Handang-sebut saja begitu namanya- seorang penduduk Kelurahan Tangkiling yang kerap mendaki bukit bersama keluarganya. Dia mengaku, apa yang barusan dipaparkannya, berdasar kepercayaan yang mereka terima turun temurun.
Dulu pun, menurutnya, ada semacam upacara penghormatan atau ritual yang dilakukan dekat batu itu, fungsinya meminta pengampunan atas dosa yang telah dilakukan. Sesaji turut dihadirkan, terhampar bermacam kue tradisional dan kemenyan yang menyengat hidung.
"Kita baca doa sesuai agama kepercayaan yang kita anut," imbuhnya.
Apakah sudah ada yang terjepit disana? Sambil tertawa, dikatakannya, sepengetahuan dia, memang belum pernah terjadi, kecuali karma yang menimpa Tangkiling, hingga terjepit diantara dua batu itu.

"Mungkin, karena zamannya sudah berubah, kekuatan itu tidak pernah dinampakkan lagi," tukasnya. Meski begitu, menurutnya, kepercayaan akan kekuatan magis batu itu, masih beredar dan dipercaya masyarakat. Nyatanya, beberapa kecelakaan, pernah terjadi di seputar bukit Tangkiling.

Mengenai kepercayaan ini, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi kalteng Drs H Nawawi Mahmuda, menilai, itu hanyalah fenomena atau peristiwa alam belaka. Dan, tidak ada keterkaitannya dengan kekuatan magis atau supranatural. "Artinya memang murni fenomena alam, tidak ada kaitannya dengan kekuatan magis atau supranatural," tegasnya.
Kepercayaan ini dibuktikan sekelompok pelajar dari sebuah SMU di Palangkaraya. Mereka menghabiskan akhir pekannya mendaki bukit, mau tidak mau, mereka harus memiringkan tubuhnya agar tidak terjepit di antara dua batu itu. Hasilnya? Mereka sampai ke puncak dan kembali lagi dengan selamat.
Dilihat dari jarak antara kedua batu yang berkisar 15 sentimeteran, terletak di punggung bukit, memang agak sulit untuk melewatinya, harus memiringkan tubuh. Di bawah batu sendiri, ternyata ada rongga atau ruang kosong, sehingga bila kita melangkah diatasnya, terasa ada suara langkah, bergema.
Kiri kanan, jalan yang dilewati, bukanlah dataran, tapi jurang yang menganga cukup dalam. Jadi, kehati-hatian adalah modal yang harus dimiliki.
"Kalau menengok ke bawah, hati rasanya rawan," imbuh Aisyah yang memiliki warung teh di Pelabuhan Tangkiling.

Sedang Juhran mantan pegawai Komunikasi Radio di Kelurahan Banturung, menuturkan, di Bukit Tangkiling terdapat bermacam-macam batu, batu pengapit dosa hanyalah salah satunya. Disebutnya pula, batu banama, batu cincin dan batu kawah yang terletak di puncak bukit.
Batu kawah, dipercaya sebagai jelmaan perahu Tangkiling yang karam, kemudian membatu. Batu kawah, oleh masyarakat sekitar dikenal pula dengan sebutan batu rinjing, karena bentuknya yang menyerupai rinjing atau wajan.
"Waktu masih bertugas, saya tiap hari naik bukit. Karena di atas bukitlah tempat paling efektif menyampaikan dan menerima informasi, suaranya terdengar lebih jelas," paparnya.

Kelabang Raksasa
Kepercayaan masyarakat lagi, menurut penuturan Aisyah, di sekitar batu kapit dosa, bermukim seekor kelabang raksasa, berukuran sebesar batang pohon kelapa.
"Bahkan, selain batu kapit dosa, disana ada juga halilipan (kelabang-red) sebesar batang nyiur (kelapa-red)," ujarnya yang berasal dari hulu Sungai Barito ini. Namun, sama halnya dengan batu kapit dosa, kelabang raksasa ini tidak pernah lagi menampakkan dirinya, raib seperti di telan bumi.

"Masa yang sudah berubah, membuat mereka tidak pernah lagi menampakkan diri," ungkapnya beralasan.
Persis seperti penuturan Nyai Handang, setiba kembali di base camp, dalam guyuran hujan lebat, sekelompok anak sekolahan tadi dikejutkan jeritan salah seorang temannya. Sontak, orang-orang yang berada di situ terkesiap, ternyata cowok ABG itu digigit kelabang sebesar jempol tangan. Memang, kelabang termasuk binatang merayap yang memiliki bisa (racun). Racunnya bisa menyebabkan badan meriang, berkepanjangan.

"Jangan-jangan, kelabang ini, cucunya kelabang raksasa yang pernah diceritakan itu, lepas dari jepitan batu pengapit dosa, eh, malah digigit cucunya kelabang raksasa," celetuk mereka bersahutan.
sumber : www.hamsi-aliblog.blogspot.com

Baca selengkapnya......di Informasi Palangkaraya|Fikri Sevenfold Blogspot.com|: 2011
Template by : kendhin x-template.blogspot.com