Senin, 30 Mei 2011

RSUD dan Sejumlah Puskesmas Kotor

KUALA KURUN - Kebersihan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) serta seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) mendapat sorotan tajam dari Bupati Gunung Mas (Gumas) Hambit Bintih.
Menurut orang nomor satu di Gumas itu, sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat, RSUD serta puskesmas yang ada di Kabupaten Gunung Mas harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam menerapkan pola sehat, serta menjaga kebersihan.
Hambit mengaku, RSUD Kuala Kurun dan sejumlah puskesmas di wilayah Gumas masih ada yang belum memberi contoh yang baik kepada masyarakat dengan menerapkan bagaimana berperilaku sehat dan bersih. Hal itu disampaikan Hambit ketika membuka acara Rapat Konsultasi Teknis Jajaran Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Jaringan se-Kabupaten Gumas di Kuala Kurun, Jumat lalu.

Bupati mengatakan, dalam kunjungannya beberapa kali ke kecamatan ada sejumlah Puskesmas yang masih kurang bersih. Dimana halaman puskesmas tersebut ditumbuhi rumput yang panjang, WC yang mengeluarkan bau tidak sedap, dan alas tidur pasien rawat inap yang tidak diganti berhari-hari.
“Bagaimana bisa menarik minat masyarakat datang berobat ke puskesmas dan rumah sakit, kalau dari halamannya saja tidak bersih. WC-nya mengeluarkan bau dan alas tempat tidur pasien rawat inap tidak diganti berhari-hari. Bukannya sehat yang didapat, malah tambah sakit pasiennya,” tegas Hambit.
Usai pembukaan acara rapat konsultasi dan teknis, kepada sejumlah wartawan bupati mengungkapkan, dalam waktu dekat dirinya akan mengeluarkan instruksi tentang program Sabtu Bersih yang dikhususkan bagi jajaran di lingkungan lingkungan kesehatan.
“Saya tidak ingin ada puskesmas yang tidak bersih. Bagaimana orang berobat, kalau di Puskesmas atau rumah sakit tidak memberikan contoh pelayanan yang baik, mulai dari kebersihan lingkungan,” tegas bupati lagi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gumas, Waja J Dulin menilai, apa yang disampaikan bupati itu merupakan sesuatu hal yang wajar. Karena memang faktanya ada puskesmas yang masuk dalam golongan kurang bersih.
“Saya tahu persis ada 3-4 puskesmas yang lupa dengan kebersihan, sehingga membuat orang tidak nyaman pergi berobat ke puskesmas tersebut,” jelas Waja.
Waja mengungkapkan, dari informasi yang ia terima dari puskesmas tersebut, terjadi pembiaran lantaran faktor keterlambatan dana operasional turun. “Mestinya walaupun dana operasiol belum turun, kalau ada inisatif tidak harus membiarkan lingkungan tidak bersih,” imbuhnya.
Kepada puskesmas yang dianggap kurang bersih itu, pihaknya akan memberikan teguran tertulis yang akan dikirim dalam waktu dekat ini. “Setelah rapat konsultasi ini saya akan memanggil penanggung jawab puskesmas yang bersangkutan,” ujar Waja.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com